Dengaan perasaan senang bercampur bangga, Bella Febriana Damayanti menceritakan pengalamannya selama mengikuti seleksi FLS2N di Manado mulai 28 Agustus hingga 3 September 2016 kemarin. Bersama timnya ia meraih medali emas pada bidang seni musik tradisonal. Siswi kelas IX asal SMPN 12 tersebut bercerita bahwa sebelum melaju ke tingkat nasional, ia bersama keempat orang anggota tim musik tradisonal harus berlatih keras mulai bulan puasa.
Bella menuturkan selama berada di Manado, ada tantangan sendiri yang tak ia lupakan bersama timnya yakni, sempat menunggu jadwal cek sound yang sempat diundur dari yang semula tanggal 30 Agustus diundur sampai tanggal 1 September. Selain itu, untuk menyelaraskan suara dengan musik yang dibawakan, tim musik tradisonal FLS2N sampai membawa gamelan sendiri dari Surabaya.
“Melalui perjuangan yang cukup panjang Alhamdulillah menyabet emas”, tutur Bella ketika bertemu Kadispendik Ikhsan, Sore tadi (06/09) di kantor Dispendik.
Lain lagi dengan Bella, Astri Ayu Pramesti Suryaasmi anggota tim musik tradisional lainnya menuturkan, bahwa dirinya merasa senang sekaligus bangga dapat bertemu dengan siswa lainnya dari daerah lain, selain menambah teman kami juga mendapat tambahan wawasan pengetahuan budaya dari daerah-daerah lain.
“Dalam FLS2N di Manado kami membawakan lagu Semanggi Suroboyo kreasi sendiri”.
Siswi yang masih duduk di kelas IX sama dengan Bella tersebut menambahkan bahwa yang terpenting adalah tetap fokus, enjoy, dan pantang menyerah.
Lewat cerita rakyat Joko Tole Michael Wisesa Hamel mampu menyabet medali perak untuk kategori storry telling tingkat SMP. Sedangkan untuk tingkat SMA, Naufal Ramadhan Nugroho Putra berhasil meraih medali perunggu pada cabang seni Gitar Solo. Siswa kelas XII SMAN 14 tersebut berharap agar ditahun-tahun yang akan datang Surabaya mampu meraih juara FLS2N tingkat nasional.
“Semoga penerus-penerus saya, jauh lebih baik kedepannya nanti”.
Pada kesempatan ini, Kadispendik Surabaya Ikhsan berpesan agar para siswa tetap berjuang dan menjaga diri sebaik mungkin, baik dilingkungan sekolah ataupun masyarakat. Ikhsan berharap agar para pelajar berprestasi ini dapat menjadi tauladan bagi lingkungannya.
“Jangan cepat puas dan sombong, karena jalan kalian masih panjang”. (Humas Dispendik Surabaya)