Guru-guru mata pelajaran Bahasa Indonesia SMP Negeri Kota Surabaya yang dipelopori MGMP Bahasa Indonesia SMPN Kota Surabaya gayeng mengikuti penyegaran tentang bagaimana menulis artikel ilmiah yang benar di Ruang Pertemuan TLC (Teacher Learning Center) Jalan Pawiyatan Surabaya, Rabu (15/1).
Kegiatan ini merupakan bagian dari kegiatan rutin bulanan MGMP BI SMPN Kota Surabaya. Kegiatan dengan menghadirkan Drs.Yani Paryono, M.Pd., Peneliti dari Balai Bahasa Jawa Timur atau BBJT, bertujuan merangsang para guru agar bergairah untuk menulis artikel ilmiah.
Sebagaimana yang dikemukakan Hj. Sri Ruhui Rahayu, S.Pd., M.M., Ketua MGMP BI SMPN Kota Surabaya bahwa kegiatan semacam ini penting untuk membekali para guru agar mempunyai pengalaman menulis karya ilmiah sendiri, khususnya untuk mempersiapkan persyaratan kenaikan pangkat atau golongan. selama ini ada tudingan bahwa para guru enggan menulis sendiri, tetepi menjahitkan karya ilmiah kepada orang lain untuk memenuhi persyaratan kenaikan pangkat atau golongan mereka, tambahnya.
Penyegaran ini dilaksanakan empat kali pertemuan, diharapkan pada pertemuan terakhir para guru dapat menghasilkan satu produk tulisan karya ilmiah berupa makalah atau artikel yang nantinya akan dinilai oleh BBJT.
Yani Paryono menjelaskan, karya ilmiah adalah suatu karya dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi yang berbentuk ilmiah. Suatu karya dapat dikatakan ilmiah apabila proses perwujudannya lewat metode ilmiah, antara lain dengan sifat fakta yang disajikan dan metode penulisannya. Bila fakta yang disajikan berupa fakta umum yang obyektif dan dapat dibuktikan benar tidaknya serta ditulis secara ilmiah, yaitu menurut prosedur penulisan ilmiah, maka karya tulis tersebut dapat dikategorikan karya ilmiah. Sedangkan bilamana fakta yang disajikan berupa fakta pribadi yang subyektif dan tidak dapat dibuktikan benar tidaknya serta tidak ditulis secara ilmiah, karya tulis tersebut termasuk karya tulis non ilmiah.
Peneliti BBJT yang tekenal ceplas-ceplos kalau berbicara itu menyinggung, selama ini masih ada anggapan dari beberapa guru bahwa menulis karya ilmiah selalu identik dengan PTK, padahal sebenarnya tidak seperti itu. Jika menulis karya ilmiah hanya berkait dengan PTK itu terlalu sempit. Menulis karya ilmiah banyak ragam, ada artikel, makalah, laporan, tinjauan, dan lain-lain, PTK merupakan salah satunya, imbuhnya.
Hadir pada pertemuan penyegaran perdana para Pembina MGMP BI SMPN Kota Surabaya, di antaranya Drs. Tumarni, M.M., Drs. H. Hidayat, M.M. dan Suparno, S.E., M.M.
Tumarni dalam pembukaan acara menyampaikan himbauan agar para guru menguasai Teknologi Informatika (TI), di samping itu yang lebih pokok lagi para guru Bahasa Indonesia harus menguasai struktur kebahasaan yang selama ini dianggap tidak ada. Padahal keberadaan struktur kebahasaan melekat pada setiap materi pembelajaran, tambahnya.
Selain itu, guna mewadahi para guru dalam mengembangkan potensi menulis melalui sebuah karya ilmiah, Dinas Pendidikan Kota (Dispendik) melalui salah satu programnya, telah menyediakan layanan jurnal online yang nantinya akan mempublikasikan karya tulis para guru setelah melewati proses verifikasi.
Untuk layanan jurnal online para guru dapat melihat melalui situs Dispendik, yakni https://dispendik.surabaya.go.id/sb/. Didalam situs tersebut terdapat berbagai macam penelitian karya ilmiah yang telah dihasilkan oleh para guru Surabaya. (Humas Dispendik Surabaya)