Bertempat di ruang aula Bung Tomo, puluhan guru Bahasa Jawa yang tergabung dalam MGMP Bahasa Jawa lakukan penyusunan kisi-kisi soal USBN dan try out untuk menyiapkan para siswa menghadapi ujian yang sebentar lagi akan berlangsung pada bulan April mendatang.
Kepala Bidang Sekolah Menengah Sudarminto menjelaskan meski mata pelajaran (mapel) Bahasa Jawa termasuk muatan lokal (mulok) yang diujikan kepada para siswa melalui USBN namun harus tetap melalui prosedur penyusunan soal sesuai dengan Prosedur Operasional Standar Penyelenggaraan Ujian Nasional (POS).
“Prosedur yang dimaksud yakni mulai menyusun, telaah, uji coba, sampai dengan revisi soal meskipun soal tahun lalu masih ada”, terang Sudarminto.
Mantan Kepala SMAN 16 menuturkan setiap tahun soal-soal USBN disusun sesuai dengan prosedur dan mekanisme yang ada, sehingga soal-soal tahun lalu dapat dijadikan reverensi untuk penyusunan soal di tahun-tahun selanjutnya.
Sudarminto juga berpesan agar para guru penyusun soal-soal USBN dan try out harus memiliki integritas tinggi. Jangan sampai soal-soal yang disusun disampaikan kepada peserta didiknya, karena itu tidak melatih siswa untuk jujur dan justru semakin menjerumuskan mereka.
“Melalui try out anak dilatih untuk menajamkan penalaran terhadap sebuah materi”.
Sudarminto menambahkan, meskipun mapel Bahasa Jawa termasuk mulok namun tetap harus berorientasi kepada kurikulum 2013 sedangkan hasil ujian nantinya dapat dicantumkan kedalam ijazah karena telah ada peraturan gubernurnya.
Sementara itu, Iswati Kasi Kurikulum Sekolah Menengah mengutarakan dalam penyusunan soal kali ini akan disusun 10 paket soal yang terdiri dari tiga paket soal ujian utama, satu paket susulan, satu paket cadangan dan lima paket soal try out. (Humas Dispendik Surabaya)`