Senin pagi (22/02), suasana pelaksanaan upacara bendera di SMPN 23 berbeda dengan hari Senin sebelumnya. Upacara bendera yang biasanya hanya diikuti oleh seluruh warga sekolah, namun kali ini diikuti oleh tamu peserta upacara bendera dari sekolah lain.
Hadir sebagai tamu peserta upacara bendera wakil dari SMPN 19 dan SMPN 49, masing-masing terdiri atas 5 (lima) siswa dan seorang guru pendamping. Sementara beberapa sekolah tidak mengirimkan wakil siswanya karena ada kegiatan UTS dan kegiatan lainnya, seperti SMPN 17, SMPN 30, SMPN 35, SMPN 39, SMPN 45, dan SMPN 52. Kegiatan ini berkait dengan pentingnya jalinan kemitraan SMPN Wilayah Surabaya Timur.
Kemitraan adalah upaya yang melibatkan berbagai sektor, kelompok masyarakat, lembaga pemerintah maupun bukan pemerintah, untuk bekerjasama dalam mencapai suatu tujuan bersama berdasarkan kesepakatan prinsip dan peran masing-masing. Dengan demikian, untuk membangun kemitraan harus memenuhi beberapa persyaratan yaitu persamaan perhatian, saling percaya, saling menghormati, saling menyadari pentingnya kemitraan, kesepahaman dalam visi, misi, dan tujuan, serta nilai yang sama, berpijak pada landasan yang sama, dan kesediaan untuk berkorban.
Dra. Luky Riyadita, Guru SMPN 23, dalam sambutannya sebagai pembina upacara menuturkan bahwa pelaksanaan upacara bendera kemitraan ini bertujuan bukan untuk saling bersaing, dan bukan saling pamer prestasi, tetapi untuk menjalin tali silaturrahim dan kekeluargaan antar-SMPN, khususnya SMPN di Wilayah Timur ini. Dengan bergantian saling berkunjung di antara sekolah kemitraan, maka akan saling mengenal, dan saling merasa terikat sebagai satu lokalitas sehingga akan tercipta kerukunan, kekeluargaan yang tinggi antarsiswa maupun guru. Selain kemitraan dalam upacara bendera, juga dilaksanakan kemitraan Salat Jumat, dan keparamukaan, tambah Luky.
Usai upacara bendera para tamu diajak berkeliling untuk melihat dari dekat beberapa objek yang berkait dengan sarana pembelajaran, seperti di Sanggar Karya Siswa, yang di dalamnya disimpan berbagai hasil karya siswa; Rumah Kompos, dengan proses dan penyimpanannya; Green House, yang di dalamnya sedang dikembangkan tanaman hidroponik; Bank Sampah, menyimpan berbagai sampah yang siap dijual; dan Perpustakaan Sekolah, yang telah meraih dua kali sebagai Juara II Perpustakaan Sekolah Tingkat SMP se Provinsi Jawa Timur, yaitu tahun 2014 dan tahun 2015. Dalam hal ini bertujuan barangkali akan memberikan inspirasi bagi para siswa untuk dikembangkan di sekolah masing-masing. (Humas Dispendik Surabaya)