Upaya dalam meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan terus digalakkan oleh Pemerintah Kota (pemkot) Surabaya, terutama di sekolah-sekolah Surabaya. Melalui program eco school yang telah berjalan di berbagai sekolah Surabaya diharapkan sebagai upaya dalam melestarikan lingkungan.
Perlunya perbaikan ekosistem adalah upaya untuk mengurangi dampak rusaknya lingkungan, seperti dengan penghijauan untuk mengembalikan keseimbangan kandungan-kandungan unsur-unsur di udara.
Pembuatan lubang resapan biopori untuk memperbanyak kandungan air tanah /air tawar didaratan dapat mempercepat resapan air hujan ke dalam tanah (mengurangi banjir), mencegah atau menghambat intrusi air laut ke daratan, menghambat terjadinya krisis air tawar, dan mengurangi dampak pemanasan global.
Oleh karena itu, tadi pagi Pemkot Surabaya bersama Dispendik, PT. Pembangkitan Jawa-Bali (PJB) dan Tunas Hijau yang telah berkomitmen bersama dalam menjaga kelestarian lingkungan mengakan kegiatan road show echo school di SMAN 3 Surabaya.
Kegiatan road show eco school diisi dengan penanaman pohon dan pembuatan lubang resapan biopori guna menjaga kelestarian lingkungan. Dalam sambutannya, Walikota Surabaya Ir. Tri Rismaharini, MT berpesan kepada siswa agar berhemat energi karena bahan bakar semakin terbatas. Jika tidak berhemat maka dalam waktu dekat bahan bakar tersebut akan habis, dan berdampak di berbagai sendi kehidupan.
Selain itu, Walikota juga berpesan agar para generasi muda mempersiapkan diri menghadapi persaingan AFTA 2015. Ia berharap dalam event ini para siswa dapat membekali diri dengan ilmu lingkungan, karena dengan ilmu lingkungan mereka dapat belajar mengatasi masalah mulai dari lingkungan.
Acara tersebut juga dihadiri oleh Kadispendik Surabaya Dr. Ikhsan, S.Psi, MM, perwakilan PJB dan Tunas Hijau, Kabag Humas Pemot Surabaya Muhamad Fixer, Kabid. Kesenian, O.R dan PLS Dispendik Drs. Dakah Wahyudi, M.Pd dan Kepala SMAN 3 Drs. Johannes. (Humas Dispendik Surabaya)