Kecil-kecil cabe rawit istilah tersebut sangatlah pantas diberikan kepada Marvella Michelle Toemali, meskipun usianya baru enam tahun namun Marvella berhasil menorehkan prestasi internasional dengan menyabet juara pertama lomba catur tingkat internasional usia dibawah 8 tahun yang diselenggarakan pada bulan Desember lalu di Johor dan Penang, Malaysia.
Siswi kelas I SD Margie tersebut juga berhasil menyabet juara di 7th Penang Heritage City International Chess Open dan 2nd Johor International Chess Challenger Open 2015 untuk ketegori 1st Inder 8 girl dan best Under 8 girl.
Putri bungsu pasangan Gunadi Toemali dan Yeti Sumenap ini sangat antusias dengan permainan catur. Bahkan iapun bermain catur bersama sejumlah orang dewasa termasuk Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Surabaya Dr. Ikhsan, S. Psi, MM, tadi (06/01).
“Paling suka kalau bisa mengalahkan menteri, nilainya 9 poin,” tuturnya.
Kesukannya bermain catur berawal dari seringnya ia melihat kakaknya latihan, iapun mencoba memainkan beragam pion catur bersama kakaknya tiap sore.
“Kalau koko main catur sambil lihat televisi, saya bisa menang karena koko teledor,” ujar Marvella.
Gadis berambut lurus ini sangat menyukai permainan catur sejak usia 3 tahun. Kemahirannya dalam bermain catur membuatnya bergabung dalam club catur Surya Raga. Dan sejak usia 4 tahun ia mulai mengikuti berbagai macam perlombaan. Hingga November tahun 2015 ia berhasil lolos dalam Kejuaraan Provinsi dalam kategori Junior Putri G, dan mewakili dalam Kejuaraan Nasional hingga 5 besar Desember 2015.
Dwi agus setrowati, kepala SD Margie menjelaskan gadis yang juga ahli memainkan piano ini dikenal sebagai siswa yang aktif sejak TK. “Pelajarannya bagus nilainya, dia juga aktif sejak kecil. Sering ikut tari dan drama untuk mengisi panggung,” ujarnya.
Menurutnya minat belajar Dwi masih tinggi. Apalagi sejak memenangkan lomba di usia 4 tahun. Ia semakin rajin mengikuti berbagai lomba. “Saya mengijinkan siswa berprestasi di luar bidang akademik, asal bisa membagi waktunya,” ucapnya.
Sementara itu, Kadispendik Surabaya Ikhsan mengungkapkan pengembangan potensi para siswa tidak hanya dapat dikembangkan melalui bidang akademik saja, namun bidang non akademik seperti yang dilakukan Marvella dapat dijadikan sebuah motivasi untuk meraih keberhasilan.
Mantan Kepala Bapemas dan KB Kota Surabaya tersebut menambahkan, prestasi anak-anak Surabaya sungguh sangat luar biasa hal tersebut tentunya didukung oleh banyak pihak, peran aktif sekolah dan orang tua dalam membimbing seorang anak merupakan kunci keberhasilan dalam meraih kesuksesan. (Humas Dispendik Surabaya)