Lahan tidur adalah lahan pertanian yang sudah tidak digunakan selama lebih dari dua tahun. Lahan tidur umumnya merupakan sebuah bagian dari sistem peladangan berpindah di mana petani membuka hutan, menanamnya selama beberapa musim tanam, dan meninggalkannya untuk membuka lahan baru. Lahan tidur seringkali berupa lahan yang kritis dan miskin nutrisi sehingga sulit untuk ditanami tanaman penghasil pangan maupun tanaman pertanian lain yang cepat menghasilkan Penyebab terbentuknya lahan tidur bisa dilihat secara fisik dan sosial.
Sebuah lahan yang tidak menghasilkan dalam waktu lama meski terdapat tanaman pertanian di atasnya juga disebut sebagai lahan tidur. Tanaman pertanian yang berdiri biasanya tanaman yang membutuhkan waktu lama untuk dipanen, seperti tanaman penghasil kayu. Agar tidak terlihat sebagai lahan tidur, pada lahan yang ditanami pohon penghasil kayu dapat dilakukan tumpang sari dengan tanaman pertanian yang cepat menghasilkan, atau ditanami rerumputan sebagai lahan penggembalaan dan sumber pakan hewan ternak Lahan tidur dapat digunakan sebagai lahan pembudidayaan tanaman yang pertumbuhannya lambat seperti pohon penghasil kayu. Karena pohon penghasil kayu membutuhkan nutrisi yang relatif lebih sedikit dibandingkan tanaman pangan, dan penanaman pohon kayu lebih dianggap sebagai sebuah “tabungan” masa depan.
Di daerah perkotaan besar yang membutuhkan ruang terbuka hijau, lahan tidur dapat dimanfaatkan untuk memenuhi target luasan ruang terbuka hijau dalam rencana pembangunan. Melihat hal tesebut, SMP PGRI 6 (Spegrinam) Surabaya mencoba untuk memanfaatkan lahan kosong disekitar sekolah untuk dimanfaatkan menyimpan gelas – gelas aqua dari sisa – sisa jualan kantin sekolah, menyimpan kompos hasil panen yang ada di Keranjang Takakura sampai membuat pot dari botol aqua yang sudah tidak terpakai.
“Kegiatan tersebut dilakukan para siswa setelah kegiatan olahraga”, tutur Banu Atmoko Kepala Spegrinam, Jumat (21/10).
Banu menambahkan tujuan dari kegiatan ini adalah guna mewujudkan sekolah yang indah, bersih, dan nyamanan sehingga menumbuhkan motivasi para siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar, baik di dalam kelas ataupun di luar kelas dilingkungan sekolah. (Humas Dispendik Surabaya)