Sebanyak 153 mahasiswa semester 5 jurusan program Bahasa Inggris Universitas Negeri Semarang (UNNES) dan 30 orang rombongan Dinas Pendidikan Kabupaten Maluku Barat Daya yang terdiri dari para Kepala PAUD, Kepala SD, Kepala SMP dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab Maluku Barat Daya hari ini Senin (13/11) mengunjungi Kantor Dinas Pendidikan Kota Surabaya (Dispendik) Jl. Jagir Wonokromo 354-356 Surabaya.
Kedatangan rombongan yang datang secara bersamaan di terima di dua tempat yang berbeda untuk rombongan mahasiswa UNNES bertempat di ruang aula Bung Tomo, sedangkan rombongan para kepala sekolah se-Maluku Tenggara Barat diterima di ruang Kartini.
Pada kesempatan ini, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Maluku Barat Daya John N Leunupun mengatakan bahwa kunjungannya ke Surabaya dengan membawa rombongan 30 kepala satuan pendidikan tersebut ialah tak lain ingin belajar banyak tentang tata kelola BOS dan penerapan kurikulum 2013.
“Kami nanti akan melakukan kunjungan ke beberapa sekolah di Surabaya, agar dapat melihat langsung implementasi di lapangan”.
Sementara itu, dihadapan para calon guru Kepala Bidang Sekolah Menengah Sudarminto menyampaikan bahwa saat ini dibutuhkan para guru profesional yang siap memajukan pendidikan di Indonesia, salah satunya yakni guru masa kini harus menguasai IT.
“Saat ini banyak aplikasi pendidikan yang dapat dimanfaatkan guru surabaya, mulai dari rapor online sampai kenaikan pangkat online”, ujar Sudarminto.
Mantan Kepala SMAN 16 tersebut menguatarakan, sebanyak 22 sistem aplikasi pendidikan telah berhasil dikembangkan Dispendik sejak lima tahun terakhir ini. Ke-22 sistem tersebut diantaranya profil sekolah, SIPKS, Seleksi Kepala Sekolah Online, Jurnal Online, Surabaya Belajar, Multimedia Pembelajaran Online, Rapor Online, Try Out Online, PPDB Online, Sahabat Dispendik, Klinik Kurikulum, Kenaikan Pangkat Online, Tantangan Membaca Surabaya, Aplikasi Gaji Online, P2KGS, Profil LKP dan PKBM, UNBK 100 persen, JOSS, Perijinan Online Terpadu, USBK Online, Rekomendasi Luar Kota Online, serta Pelayanan BOS dan BOPDA.
“Untuk pengembangan kemampuan bahasa asing, Pemkot Surabaya memfasilitasi warga Surabaya lewat rumah bahasa”. (Humas Dispendik Surabaya)