Para lulusan generasi emas (genmas) atau penerima beasiswa pendidikan dari Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya untuk berkuliah di perguruan tinggi negeri (PTN) sedang didata oleh Dinas Pendidikan (Dispendik) Surabaya. Pendataan ini untuk mengetahui apakah lulusan telah bekerja atau memilih melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi. Pendataan dilakukan di Aula Ki Hajar Dewantara, Senin (17/9/2018).
Salah seorang genmas ialah M. Romzul Islam. Dia lulusan jurusan Ilmu Hukum, Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum (FISH) Universitas Negeri Surabaya (Unesa). Anak kedua dari tiga bersaudara ini sekarang menjadi staf pengacara di Kantor Justice milik pengacara Agus Setiyono.
“Kalau mau jadi pengacara, setelah lulus harus magang minimal selama dua tahun. Sekarang masih menempuh jalur magang sebelum mengikuti ujian profesi,” katanya.
Penerima beasiswa genmas sejak tahun 2014 ini mengaku telah magang di kantor tersebut mulai duduk di semester tiga. Meski demikian, hitungan magang yang formal ketika telah lulus kuliah S1. “Lulus tahun 2018 ini, jadi baru dihitung magang mulai tahun ini. Tahun-tahun sebelumnya tidak dihitung,” ujar pemuda yang tinggal di Manukan Dadi ini.
Walaupun bersifat magang, Romzul mengatakan tetap mendapatkan gaji. Gaji tersebut sebesar 10 persen dari success fee. “Sejak lulus kuliah sudah menangani 6 kasus. Baru 2 yang sudah goal,” ujarnya.
Peraih indeks prestasi kumulatif (IPK) 3,49 ini bercita-cita menjadi pengacara. Setelah mampu menjadi pengacara, langkah berikutnya ada melanjutkan studi ke S2. “Yang jelas jadi pengacara dulu. Setelah itu baru melanjutkan studi,” tuturnya.
Lulusan genmas lain yang sudah bekerja ialah Lucky Megasari. Sudah tiga minggu ini perempuan berjilbab tersebut bekerja sebagai fisioterapis di RS Siti Khodijah, Sepanjang, Sidoarjo. “Sudah wisuda 9 September lalu. Sekarang training di RS Siti Khodijah,” kata lulusan D3 Fisioterapi Universitas Airlangga (Unair).
Meski berstatus training, Lucky mengaku sudah menerima gaji. Pada pertengahan September nanti, dia akan berusaha mengikuti ujian untuk pegawai tetap RS Siti Khodijah. “Nanti tetap ikut ujian pegawai tetap. Sekarang masih training selama 6 bulan,” tutur peraih beasiswa tahun 2017 ini.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Pendidikan (Dispendik) Surabaya Aston Tambunan mengatakan, pendataan ini sebagai bahan evaluasi. Terutama untuk mengetahui status genmas setelah lulus dari PTN. “Kami ingin memiliki profil genmas pascakuliah secara utuh sebagai laporan,” katanya.
Bagi lulusan genmas yang belum bekerja, lanjut Aston, diminta terus berusaha. Menyebar lamaran ke banyak tempat. “Karena baru lulus tahun ini, silakan menyebar banyak lamaran. Yang terpenting bekerja dulu. Cocok dan tidak cocok itu urusan nanti,” pesannya. Bila dalam tiga bulan mendatang masih ada yang belum mendapat pekerjaan, Pemkot Surabaya akan melakukan evaluasi kembali. (Humas Dispendik Surabaya)