Air, sesuatu yang tidak asing bagi kita sehari-hari dan begitu penting bagi semua makhluk di bumi ini. Air sebagai sumber kehidupan bagi manusia dan manusia tidak akan bisa hidup tanpa air. Air diperlukan untuk minum, memasak, mandi dan mencukupi kebutuhan lain semisal dalam bidang pertanian, industri dan lain-lain.
Namun sangat disayangkan, banyak orang yang hanya bisa menggunakan dan menghabiskan air. Mereka tidak pernah berpikir apalagi bertindak untuk memelihara sumber daya air, dalam istilah lain disebut konservasi air.
Menurut Bram Azzaino, satu di antara aktivis Tunas Hijau, bahwa arti konservasi secara umum yaitu pemeliharaan dan perlindungan sesuatu secara teratur untuk mencegah kerusakan dan kemusnahan dengan jalan pengawetan dan pelestarian. Jadi, tujuan utama konservasi air adalah untuk memelihara keberadaan air sebagai salah satu kebutuhan utama dalam kehidupan manusia, tambahnya.
Berkait dengan upaya konservasi air, Minggu pagi (6/10), siswa SMP se-Surabaya tumplek bleg memadati Taman Prestasi, Jalan Ketabangkali. Mereka mengikuti Lomba Yel-Yel yang diselenggarakan oleh Tunas Hijau Indonesia bekerja sama dengan Pemerintah Kota Surabaya dan PT. Pembangkitan Jawa – Bali (PJB), tema yang diusung tentang Konservasi Air. Berbagai desain yang unik dan corak kostum yang berwarna-warni dari bahan daur ulang menambah semarak suasana taman yang berlokasi di belakang Gedung Grahadi. Selain peserta dari berbagai SMP, pengunjung pun membludak menyaksikan penanpilan para peserta.
Dalam lomba yel-yel lingkungan Surabaya Eco School, tidak hanya vokal atau lagu saja yang berperan, melainkan alat musik dan musikalisasi pun memegang peranan penting., kata Ali Felyndra, aktivis Tunas Hijau, koordinator kegiatan ini. Alat musik menjadi pengatur tempo dalam penampilan peserta tim yel-yel saat menyanyikan lagu, tanpa tabuhan alat musik, maka penampilan tim yel-yel tersebut akan terkesan garing, tambahnya.
Saya merasa senang bisa ikut serta dalam tim lomba yel-yel ini, selain sebagai ajang kreativitas, juga sebagai bentuk peduli terhadap lingkungan, kata Habib, penabuh drum galon dan tong sampah, peserta dari SMP Negeri 23. Lebih senang lagi karena dari 75 orang tim yel-yel kami ada kepala sekolah dan 15 guru yang turut serta berlenggang-lenggok sambil bernyanyi, tambah Habib, yang juga sebagai Junior Best Player Drummer 2012 TVOne Jakarta. (Humas Dispendik Surabaya)