Suasana kantor Dinas Pendidikan Kota (Dispendik) Surabaya tadi siang (11/02) tidak tampak seperti biasanya puluhan para pembatik cilik yang berasal dari 31 kecamatan se-Surabaya mengikuti lomba membatik dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional (HAN).
Kasi Kesenian dan Olahraga Damaris Padmiasih, mengutarakan selain dalam rangka memperingati HAN, kegiatan lomba membatik juga sebagai bentuk pelestarian budaya bangsa yang dituangkan lewat seni batik terutama dalam mengangkat kekhasan budaya surabaya.
“Setiap kecamatan mengirimkan dua orang peserta lomba, sehingga total ada 62 peserta dari tingkat SD yang mengikuti lomba membatik ini”.
Penilaian lomba membatik ini terdiri dari beberapa item, diantaranya yakni tentang teknik mencanting, kreatifitas, komposisi keindahan, ornamen, serta jenis ikon yang mengangkat budaya surabaya, ujar Mujiono juri lomba membatik.
Apriliya, siswi dari SDN Bulak Rukem 2 tampak bersemangat mencanting batik. Ia tak menghiraukan panas yang ditimbulkan dari kompor canting. Dengan hati-hati dan ketelitian Apriliya mengerjakan motif batik semanggi.
Sementara itu, K3S Kec. Bulak Rukem Rudy Prayitno mengemukakan, tidak ada persiapan khusus yang dilakukan oleh sekolah-sekolah dalam menghadapi lomba membatik ini, namun mereka secara berkesinambungan terus dilatih oleh para guru disekolah tentang berbagai cara teknik membatik ini. (Humas Dispendik Surabaya)