Sebanyak lima orang guru inklusi Surabaya akan terbang ke Brisbane, Australia mulai tanggal 3 – 31 Agustus guna mengikuti pelatihan singkat (short sourse) selama kurang lebih tiga minggu di Universitas Teknologi Queensland Australia (QUT). Mereka yang mengikuti kegiatan short course ini merupakan para guru yang telah lolos seleksi yang diadakan oleh Pemerintah Prov. Jatim dengan Universitas Teknologi Queensland Australia (QUT) beberapa pekan lalu.
Kelima guru tersebut diantaranya, Drs. Sujatno, M. Pd pengawas dikmenjur, Trima Wahyu Mulyo Basuki guru inklusi SMKN 8, Drs. Noor Shodiq, M. Si Kepala SMKN 8, Triworo Parnoningrum guru inklusi SMPN 29, dan Dwi Astuti, M. MPd guru inklusi SMAN 10.
Selama tiga minggu, nantinya para guru inklusi tersebut mendapatkan pelatihan tentang berbagai bentuk pengajaran pendidikan inklusi. Tri Woro salah satu guru yang ikut dalam program Australia Leadership Awards Fellowship (ALAF) tersebut menuturkan selain mendapatkan pengetahuan yang lebih tentang pendidikan inklusi dari Universitas Teknologi Queensland Australia (QUT), ia bersama rombongan yang berjumlah 25 orang dari Jawa Timur juga akan melakukan magang ke sekolah-sekolah di Melbourne selama seminggu.
Noor Shodiq Kepala SMKN 8, menuturkan kebutuhan akan peningkatan kualitas pendidikan para guru inklusi di Surabaya perlu ditingkatkan secara berkesinambungan, hal tersebut seiring dengan bertambahnya jumlah siswa berkebutuhan khusus dari tahun ke tahun. “Saat ini di SMKN 8 saja terdapat 53 siswa inklusi, kelas X 29 orang, kelas XI 11 orang dan XII 13 orang”.
Menurut Sujatno, pengalaman-pengalaman yang didapatkan dalam pelatihan singkat ini nantinya akan dijadikan sebagai bahan dalam penyamaan persepsi guna meningkatkan mutu serta kualitas pendidikan inklusi di Surabaya.
Sementara itu, Kepala Dispendik Surabaya Dr. Ikhsan, S. Psi, MM ketika melepas para guru-guru tersebut ke Australia (20/07) mengungkapkan bahwa dengan banyaknya pengalaman yang didapat para guru inklusi ini, nantinya dapat melakukan pengimbasan kepada guru-guru inklusi lainnya sehingga pemerataan serta peningkatan mutu dan kualitas pendidikan inklusi dapat tercapai. (Humas Dispendik Surabaya)