Meski masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD), namun Adiba Cahya Khusna memiliki segudang prestasi di bidang mendongeng ataupun storry telling. Siswi kelas 5 SDN Margorejo I yang mahir berbahasa inggris tersebut juga pernah menjadi juara lomba storry telling yang diadakan oleh salah satu tv swasta dalam pencarian adu bakat siswa.
Kini, Adiba harus bersaing dengan 32 peserta lainnya dari 33 perwakilan provinsi dalam lomba mendongeng yang diadakan oleh Perpustakaan Nasional RI pada 14 Agustus mendatang di Hotel Kartika Chandra, Jakarta.
Pelajar yang menyukai hobi membaca dan storry telling tersebut bercerita pengalamannya selama menempuh seleksi mendongeng baik di tingkat kota maupun provinsi.
“Awalnya latihhan dulu bagaimana membedakan suara para tokoh sesuai dengan karakternya, kemudian latihan tentang narasi sampai menyiapkan properti”, tutur Adiba, Rabu (03/08).
Dalam lomba mendongeng tingkat Nasional, Adiba akan membawakan dua cerita rakyat yang berbeda, yakni cerita tentang “Sawunggaling”, dan “Asal-Usul Kota Lumajang”. Selain latihan di sekolah dengan didampingi oleh petugas dari pepustakaan. Adiba juga mendapatkan pendampingan tersendiri dari tantenya, yang tak lain adalah guru seni.
Asri Sukariyani, S.Pd.Kepala SDN Magorejo I menuturkan prestasi Adiba berhasil menembus seleksi lomba mendongeng tingkat nasional patut untuk kita apresiasi bersama, menurutnya keberhasilan seorang siswa dalam meriah sebuah cita-cita membutuhkan adanya dukungan dari semua pihak.
“Selama beberapa tahun, baru kali ini Surabaya berhasil lolos lomba mendongeng tingkat nasional serta mohon doa restunya”.
Asri menambahkan para finalis lomba mendongeng nantinya mendapat kesempatan khusus mengikuti upacara bendera dalam peringatan HUT Kemerdekaan RI pada tanggal 17 Agustus mendatang di Istana Negara.
Sementara itu, Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dispendik Dra. Eko Prasetyoningsih, M. Pd menyampaikan bahwa di Surabaya pengembangan bakat dan potensi siswa dilakukan secara menyeluruh baik di bidang akademik maupun non akademik.
“Kita akan terus mendorong para siswa-siswa berprestasi di Surabaya untuk meraih impiannya”.
Eko menambahkan bahwa keberhasilan tidak hanya bisa diperoleh melalui satu bidang saja, namun masih banyak bidang-bidang lainnya yang bisa dikembangkan sesuai bakat dan potensi siswa yang dimiliki. (Humas Dispendik Surabaya)