Kegiatan dialogis merupakan sebuah wadah dalam menangkap berbagai aspirasi masyarakat, khususnya para guru dalam rangka mencapai tujuan bersama, yakni mewujudkan pendidikan di surabaya menjadi lebih.
Sabtu (01/11) bertempat di ruang aula SMKN 2, Dinas Pendidikan Kota (Dipendik) Surabaya gelar pembinaan sekaligus kegiatan dialogis bersama para guru-guru SMKN 2. Acara tersebut dihadiri oleh Kepala Dispendik Surabaya Dr. Ikhsan, S. Psi, MM bersama Kepala Bidang Dikmenjur Drs. Sudarminto, M. Pd, anggota Dewan Pendidikan Kota Surabaya Drs. Noor Shodiq dan Kepala SMKN 2
Pada kesempatan ini, Ikhsan mengungkapkan kegiatan ini merupakan sebagai ajang silaturahmi sekaligus sebagai wadah dalam menampung aspirasi para guru-guru guna menjadikan pendidikan di surabaya menjadi lebih baik dan menyiapkan generasi emas Indonesia 2045 mendatang.
Berbagai aspirasi dituangkan oleh para guru-guru dalam forum pertemuan ini, salah satunya diungkapkan oleh Nugroho. Guru di SMKN 2 tersebut mengungkapkan bahwa pengigsian rapor online membutuhkan waktu yang lama, menurutnya dibutuhkan waktu 1,5 jam untuk mengisi rapor online siswa satu kelas.
Ikhsan menjelaskan, program rapor online filosofinya berawal dari kejadian kebakaran yang pernah menimpa salah satu sekolah, sehingga kehilangan seluruh data-data siswa sehingga dibutuhkan sebuah data base. Selanjutnya, dalam kurikulum 2013 para guru harus menuliskan deskripsi penilaian siswa ke dalam rapor sehingga lebih banyak lagi membutuhkan waktu dalam memberikan penilaian hasil belajar siswa. Oleh karena itu, guna membantu meringankan beban guru dalam memberikan penilaian hasil belajar siswa yang disesuaikan dengan rapor online Dispendik meluncurkan program rapor online ini.
“Rapor on line merupakan salah satu bentuk inovasi pelayanan publik yang telah diakui oleh pemerintah pusat sebagai salah satu cara dalam menangani permasalahan implementasi kurikulum 2013 di lapangan”. Ikhsan menambahkan banyak kunjungan dari berbagai daerah yang ingin mengadopsi rapor online sebagai sarana dalam pengimplementasian kurikulum 2013. (Humas Dispendik Surabaya)