Sebanyak 283 guru bahasa Indonesia dan guru bahasa Inggris SMP Negeri Kota Surabaya terlibat dalam kegiatan Lesson Study. Sebanyak guru tersebut terbagi dalam 4 wilayah, yaitu wilayah Barat, dan Utara atau wilayah 1 dan 2, adapun wilayah Selatan, dan Timur atau wilayah 3 dan 4.
Wilayah 1 dan 2 dilaksanakan Kamis (16/3), Wilayah 1 di SMPN 26 dan Wilayah 2 di SMPN 11, sedangkan untuk Wilayah 3 dan 4 dilaksanakan Jumat (17/3), Wilayah 3 di SMPN 22 dan Wilayah 4 di SMPN 13.
Acara pembukaan di Wilayah 1 dihadiri oleh Mamik Suparmi, M.Pd., , Kabid GTK Dispendik Surabaya, Trinil D. Turistiani, M.Pd., dan Ahmad Suharto, M.Pd., Kepala SMPN 26.
Saat pembukaan acara, Mamik Suparmi, M.Pd. menuturkan bahwa Lesson Study sebagai tindak lanjut dari Program Pelatihan Penguatan Kompetensi Guru Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris Jenjang SMP yang diadakan di Unesa. Lesson Study merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan proses dan hasil pembelajaran yang dilaksanakan secara kolaboratif dan berkelanjutan oleh sekelompok guru. Tujuan utama Lesson Study yaitu untuk memeroleh pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana siswa belajar dan guru mengajar, imbuhnya.
Masih menurut Mamik Suparmi, ada hal yang baru pada Lesson Study saat ini yaitu diterapkannya model RPP Efektif. RPP yang diprakarsai Prof. Dr. Bambang Yulianto, FBS Unesa, prinsipnya tidak lepas dari Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang pedoman penyusunan RPP. RPP ini terdiri atas hanya satu lembar kertas, dikembangkan untuk memberikan kemudahan bagi guru dalam membuat rencana pembelajaran dan mengiplementasikannya di dalam kelas.
“Dengan RPP ini diharapkan ada efisiensi bagi guru. Guru tidak terbebani administrasi tertulis untuk membuat perangkat mengajar. RPP ini cukup simple, Bapak/Ibu guru tidak repot-repot.”, kelakarnya.
Setelah kegiatan observasi di kelas, kegiatan dilanjutkan dengan sesi refleksi. Beberapa temuan dari para guru pengamat sebagai masukan bukan saja bagi guru model tetapi bermanfaat bagi semua peserta dalam melaksanakan pembelajaran. Seorang guru dapat menimba pengetahuan dari guru lainnya.
Adapun manfaat Lesson Study yang lain, diantaranya guru dapat mendokumentasikan kemajuan kerjanya, guru dapat memperoleh umpan balik dari anggota lainnya, guru dapat mempublikasikan dan mendiseminasikan hasil akhir dari Lesson Study. Lesson Study dapat dilakukan melalui dua tipe yaitu berbasis sekolah dan berbasis MGMP. Lesson Study dilakukan berdasarkan tahapan-tahapan secara siklik, yang terdiri atas perencanaan (plan), pelaksanaan (do), refleksi (check), dan tindak lanjut (act). (Humas Dispendik Surabaya)