Guna mendapatkan data yang benar-benar valid serta dapat dipercaya oleh masyarakat, khusunya bagi pendidikan non formal di Surabaya. Tadi pagi (21/10) bertempat di gedung aula Ki Hajar Dewantara, Dinas Pendidikan Kota (Dispendik) Surabaya lakukan verifikasi data LKP dan PKBM yang ada di Surabaya.
Kasi Pendidikan Masyarakat (Penmas) Thussy Apriliyandari, SE menerangkan melalui sistem data base profil LKP semua data LKP ataupun PKBM dapat terekam secara pasti. Melalui sistem tersebut masyarakat dapat mengetahui kondisi LKP ataupun PKBM yang akan dipilih, sehingga nantinya masyarakat tidak salah pilih dalam mendapatkan pendidikan non formal.
Profil LKP dan PKBM memuat data yang dibutuhkan, mulai dari identitas lembaga, status pendirian, masa berlaku ijin pendirian, sarana dan prasarana, program unggulan, sampai pada letak lembaga tersebut berada.
“Yang paling penting masyarakat dapat mengetahui kondisi LKP dan PKBM yang akan mereka pilih”.
Thussy menambahkan, database tersebut selain memiliki fungsi sebagai promosi secara online setiap LKP dan PKBM juga berfungsi sebagai pemetaan ketika sebuah lembaga baru akan didirikan. Dengan adanya sistem tersebut lembaga baru yang akan didirikan dapat diarahkan untuk menempati wilayah yang betul-betul membutuhkan PKBM ataupun LKP hal tersebut tentunya untuk menghindari persaingan yang kurang sehat antar lembaga.
“Informasi letak PKBM dan LKP di Surabaya kini dapat dilhat melalui google maps ataupun GPS dengan membuka profil PKBM dan LKP”.
Sementara itu, Emy Chandra pemilik LKP Ruth Candra merasa terbantukan dengan adanya promosi LKP melalui sistem profil LKP dan PKBM. Menurutnya, masyarakat dapat dengan mudah mengetahui program serta berbagai fasilitas yang tersedia melalui dunia maya.
Tidak jauh beda dengan Emy, Effendy Halim pemilik LKP Rafles mengutarakan dengan adanya sistem online tersebut merupakan sebuah jawaban akan kesiapan LKP dan PKBM menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang sebentar lagi akan diberlakukan. (Humas Dispendik Surabaya)