Keberhasilan Surabaya dalam meningkatkan pelayanan pendidikan melalui berbagai inovasi sistem online menarik perhatian daerah lain untuk mengakaji dan mempelajari hal tersebut. Tadi siang, Jumat (03/02) Dinas Pendidikan Kota (Dispendik) Surabaya menerima kunjungan dari Dinas Pendidikan Kota Mojokerto. Rombongan diterima langsung oleh Kabid. Sekolah Menengah Drs. Sudarminto, M. Pd di ruang Kartini.
Kepala Disdik Mojokerto Novi Raharjo, S. STP, M. Si menerangkan kunjungannya ke Surabaya ini untuk melihat secara langsung penerapan E-Government yang telah berhasil di kembangkan Surabaya.
“Selain mempelajari PPDB online, kami juga akan banyak belajar mengenai aplikasi lainnya serta mengunjungi pelayanan satu pintu”, tutur Novi.
Pada kesempatan ini, Sudarminto menjelaskan PPDB di Surabaya tahun lalu (2016,red) menggunakan tiga jalur, yakni jalur khusus bagi pendaftar mitra warga, prestasi, inklusi, dan sekolah satu atap), jalur kawasan yakni digunakan bagi para siswa yang mau masuk ke sekolah kawasan (eks. RSBI) dan jalur umum.
“Adanya perubahan kebijakan pertaturan terkait pengalihan SMA dan SMK ke provinsi, kemungkinan besar tahun ini kuota 1 persen bagi siswa luar kota untuk masuk ke SMA dan SMK negeri akan dihapus”.
Suraminto menambahkan salah satu program pendidikan di surabaya yang telah berhasil dikembangkan yakni pendidikan gratis di semua jenjang mulai dari tingkat SD hingga SMA. Pembiayaan pendidikan di Surabaya telah di-cover melalui anggaran pendidikan yang mencapai hampir 31 % dari APBD kota Surabaya.
“Selain BOS dari pusat Surabaya juga memiliki BOPDA untuk kegiatan operasional sekolah”.
Bantuan pendidikan tersebut diwujudkan melalui pemberian BOPDA serta penyediaan sarana dan prasarana kebutuhan siswa yang memadai. Selain itu, peningkatan mutu guru juga menjadi perhatian tersendiri dari Pemkot Surabaya, mulai dari berbagai pelatihan, pengiriman guru ke luar negeri, beasiswa, hingga tunjangan kinerja telah menjadi salah satu program peningkatan mutu dan kualitas pendidikan di Surabaya.
“Besaran BOPDA yang diberikan, yakni untuk siswa SD sebesar Rp. 29.000,-/siswa/bulan, siswa SMP Rp. 80.426-/siswa/bulan, dan siswa SMA/SMK sebesar Rp. 152.000/siswa/bulan”.
Sementara itu, Kadispendik Surabaya Dr. Ikhsan, S. Psi, MM menambahkan guna melayani kebutuhan masyarakat akan pelayanan kepegawaian (kenaikan pangkat, pensiun, ijin belajar dan mutasi guru), pelayanan umum (legalisir ijazah, mutasi siswa, dan perijinan lembaga), serta pelayanan keuangan (BOS, BOPDA, dan SKPP) Dispendik sejak awal Januari telah membuka Pelayanan Satu Pintu secara permanen.
“Memang selama ini pelayanan satu pintu kita fungsikan secara temporer pada saat waktu-waktu tertentu seperti PPDB dan kegiatan lainnya”.
Mantan Kepala Bapemas dan KB Kota Surabaya tersebut menambahkan, selama kurun waktu empat tahun Dispendik telah menghasilkan beragam inovasi pendidikan. Menurutnya, ada 19 inovasi program pendidikan melalui aplikasi online. Tujuh belas inovasi program pendidikan di Surabaya, diantaranya Profil Sekolah, Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Sekolah (SIPKS), Seleksi Calon Kepala Sekolah, Jurnal Online, Surabaya Belajar, Multimedia Pembelajaran, Rapor Online, Try Out Online, PPDB Online, Sahabat Dispendik, Klinik Kurikulum, Kenaikan Pangkat Online, Tantangan Membaca 2015, P2KGS, Profil LKP dan PKBM, Aplikasi Gaji Online, JOSS (Jejaring Obrolan Siswa Surabaya), UNBK 100 persen, dan perijinan online. (Humas Dispendik Surabaya)