Pelajar SMP dan SMA se-Surabaya menggelar Kongres Pelajar Generasi III Tahun 2014 di Gedung Wanita Jalan Kalibokor Surabaya, Senin (27/10/14). Event yang diadakan Dinas Pendidikan Kota (Dispendik) Surabaya bersama Organisasi Pelajar Surabaya (Orpes) dan ini menjadi bagian persiapan Kongres Pelajar Nusantara yang dijadwalkan digelar 8-12 November 2014, di Asrama Haji Sukolilo.
Surabaya menjadi tuan rumah kegiatan pelajar yang membanggakan tersebut.
Dalam sambutannya Walikota Surabaya Ir. Tri Rismaharini, MT menegaskan, kongres skala kota tahun ini adalah yang ketiga. “Keberadaan Orpes dan kongres pelajar ini tahun ketiga. Dulu (awal terbentuknya Orpes) menyikapi banyaknya kasus trafficking, narkoba yang melibatkan pelajar, kebut-kebutan. Cuma di Surabaya saat itu belum ada (kasus),” kata Tri Rismaharini ditemui usai membuka kongres.
Terkait masalah itu, Orpes yang terbentuk dari Sebaya sebagai embrionya akhirnya diproklamirkan.
Siswa yang aktif di Orpes menjadi “polisi” bagi dirinya sendiri maupun teman di sekolah. Harapannya pada sesama kakak kelas atau adik kelas, pelajar yang bermasalah bisa berterus terang dan bersama memutuskan solusi. Lain halnya jika guru yang masuk, akan ada ketakutan di kalangan siswa pelajar hingga akhirnya terjadi kebuntuan komunikasi.
“Tugas Orpes ini memperhatikan teman yang punya masalah. Tidak semua (masalah) bisa ditangani guru. Kalau dengan sesama teman bisa pinter menyimpan masalah,” sambung Risma. Mantan Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko) ini mengapresiasi berkembangnya Orpes dengan kongres pelajarnya. “Ide berkembang dan tahun ini, 8-12 November 2014 Surabaya menjadi tuan rumah Kongres Pelajar Nusantara,” papar wali kota perempuan pertama Surabaya ini.
Selama kongres skala Tanah Air, semua acara dikonsep dan dijalankan pelajar. Akan dibuat dan diproklamirkan komitmen pelajar se Indonesia.
Ketua Orpes Generasi II Bagaskara Haditia menegaskan bahwa pihaknya terus mempersiapkan kongres nusantara. “Saya dibantu ketua Orpes Generasi III,” ucapnya seraya menunjuk Muhamad Ardian, ketua Orpes Generasi III yang kini duduk di kelas XI SMAN 15.
Bagaskara yang juga siswa kelas XII SMAN 6 Surabaya menegaskan ada lima topik permasalahan yang akan diusung saat kongres skala nusantara. Diantaranya, sosial, lingkungan hidup, nasionalisme, kepemimpinan dan kewirausahaan.
Pada setiap topik akan ada masalah yang diangkat. “Lima topik ini merupakan sendi pembangunan bangsa. Sehingga perlu perhatian khusus, digodok bersama. Output dari ikrar adalah bangkitkan semangat Sumpah Pemuda. Rencananya ikrarnya sendiri di Tugu Pahlawan,” rincinya.
Bersih-bersih pantai Kenjeran, mendatangi tempat dan bangunan bersejarah di Surabaya menjadi rangkaian kongres.
“Sejauh ini yang sudah konfirmasi ada 100 lebih kabupaten/kota. Papua juga sudah konfirmasi. Publikasi sudah jauh-jauh hari dilakukan melalui Pos,” Muhamad Ardian menambahkan selama kongres se nusantara, kesenian daerah akan ditampilkan.
Kepala Dispendik Surabaya Dr. Ikhsan, S. Psi, MM menambahkan, di Indonesia ada sekitar 500 kabupaten/kota. “Tiap SMP dan SMP masing-masing mengirim tiga orang perwakilan. Ada dua pengurus OSIS dan pendamping. Semua kegiatan dipersiapkan dan dijalankan pelajar,” ungkap Ikhsan dengan bangga. (Humas Dispendik Surabaya)