Sekitar 1.000 pelajar mulai dari jenjang SMP dan SMA se-Surabaya, tadi pagi Selasa (08/11) memadati gedung wanita Surabaya, mereka datang untuk mengikuti workshop Kompetisi Film Pendek (KFP) yang digelar Dinas Pendidikan Kota (Dispendik) Surabaya bersama Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kota Surabaya dan Independent Film Surabaya (Infis).
Dalam sambutannya, Kadispendik Surabaya Ikhsan mengungkapkan workshop ini digelar untuk menyamakan standar keahlian dalam rangka pembuatan film pendek sehingga hasil yang diharapakan dapat maksimal.
“Hari ini kita seharian akan direfresh lagi pembuatan film pendek”.
Ikhsan menambahkan, di Surabaya banyak terdapat momentum-momentum yang bagus sebagai ide gagasan dalam pembuatan film, seperti peringatan Hari Pahlawan 10 November serta Hari Ibu tanggal 22 Desember nanti. Menurutnya pelatihan film pendek ini merupakan sebuah upaya memberikan keterampilan siswa menuju masyarakat Surabaya kelas dunia.
Ketua DWP Kota Surabaya Chusnur Ismiyati Hendro Gunawan mengatakan tema yang diangkat dalam lomba film pendek nanti yakni “Ibu, Pahlawanku…” . Menurutnya, perang orang tua terutama ibu dalam mendidik dan mengasuh anak sangatlah penting oleh karena itu perlu untuk mendapatkan apresiasi bersama.
“Apapun yang membebani kita, ingatlah selalu akan perjuangan orang tua”, pesan Chusnur kepada para pelajar.
Sementara itu Fauzan Abdillah dari Infis menuturkan bahwa film juga bisa merupakan propaganda dalam mengenalkan sebuah karya, dengan film para pelajar dapat melatih bersosialisasi, koordinasi dan kerjasama.
“Pada dasarnya sebelum membuat film harus memikirkan issue yang akan diangkat”.
Fauzan menambahkan para siswa dapat mendapatkan ide-ide mulai dari yang terkecil di lingkungan sekitar ataupun permasalahan sehari-hari yang sering muncul. (Humas Dispendik Surabaya)