Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi didampingi Plh. Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya Ida Widayati, Kepala Bidang (Kabid) Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Dispendik Kota Surabaya Ahmad Sya’roni, serta Kabid Sekolah Dasar (Sekdas) Dispendik Kota Surabaya Munaiyah, menerima audiensi Direktur Guru Pendidikan Dasar, Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) Dr. Drs. Rachmadi Widdiharto, M.A., di ruang kerja wali kota, Senin (25/07/2022). Kunjungan ini dalam rangka membangun kolaborasi untuk implementasi kurikulum merdeka (IKM).
Widdiharto mengatakan, Kurikulum Merdeka sudah diluncurkan Mas Menteri Nadiem Makarim pada 11 Februari 2022 lalu dan disertai platform Merdeka Belajar. “Tujuan kami dalam rangka membangun kolaborasi, dukungan, dari rekan-rekan Pemerintah Daerah, dalam hal ini Kota Surabaya, untuk Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM),” katanya usai melakukan audiensi.
Ia menjelaskan, Wali Kota Surabaya sangat mendukung IKM ini. Di Kota Surabaya sendiri sudah ada 850 satuan pendidikan yang mendaftar untuk Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) dan sekitar 87 persen telah melakukan aktivasi pemanfaatan platform Merdeka Belajar. Harapannya, satuan pendidikan bersama komunitas belajar yang ada dapat belajar bersama.
Widdiharto menyatakan, IKM tidak hanya pada tataran kuantitatif, tapi kualitatif. Satuan pendidikan dan kelompok belajar yang ada seperti Kelompok Kerja Guru (KKG), Musyarawah Guru Mata Pelajaran (MGMP), dan Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) harapannya ada transformasi belajar.
“Transformasi belajar yang dimaksud adalah pembelajaran yang berpihak kepada siswa, pembelajaran yang berdiferensiasi, diagnosis asesmen, Teaching at The Right Level, bagaimana komitmen dan dedikasi guru, bagaimana memberdayakan komunitas, ekosistem pendidikan. Inilah yang kita bangun,” terangnya.
Ia mengapresiasi Kota Surabaya yang membangun beberapa komunitas belajar untuk mendukung IKM. Ia menyebut ada program Sinau Bareng serta Surabaya Belajar yang merupakan sinergisme, kolaborasi, serta gotong royong dalam membangun iklim pendidikan.
“Pak Wali sangat tertarik kepada 20-30 persen yang lebih mengarah kepada proyek penguatan Profil Pelajar Pancasila. Artinya, Kuriklulum Merdeka ini tidak semata-mata pada tataran kognitif keterampilan dan skil saja, tetapi juga karakter. Ini jadi konsen kami,” katanya.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya akan mendukung Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) di seluruh satuan pendidikan di Kota Surabaya. Pihaknya juga mendorong guru-guru di sekolah maupun di setiap komunitas belajar untuk memanfaatkan platform Merdeka Belajar yang telah diluncurkan Kemendikbudristek dalam rangka Implementasi Kurikulum Merdeka.
“Fa Insya Allah kami yakin dengan semangat belajar mengajar dan berkarya pendidikan di Kota Surabaya akan terus berkembang ke arah yang lebih baik. Teruslah bergerak demi anak-anak Indonesia. Mari serentak bergerak mewujudkan Merdeka Belajar,” tegasnya. (Humas Dispendik Surabaya)