Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini kembali menjadi pembicara sekaligus memberikan motivasi kepada ribuan peserta anak didik kesetaraaan dari Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) se Kota Surabaya, dalam acara Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) yang bertempat di Graha Sawunggaling lantai enam. Minggu, (04/03/2018).
Dalam sambutannya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menekankan beberapa point penting. Pertama, dalam menghadapi persiapan Ujian Nasional (UNAS), agar hal tersebut tidak dijadikan beban dan ketakutan. Sebab, tidak ada sesuatu yang sulit ataupun susah jika seseorang itu mau mempersiapkannya mulai dari sekarang.
“Kalau kita mau mempersiapkannya mulai dari sekarang tidak ada hal yang tidak bisa,” kata Wali Kota Risma, diawal sambutannya.
Wali Kota Risma juga menegaskan kepada seluruh peserta didik kesetaraan bahwa sekolah kejar paket bukanlah akhir dari segalanya. Karena, parameter keberhasilan seseorang bukan karena ia berasal dari lulusan sekolah formal ataupun non formal. Namun, kemauan dan kerja keras yang bisa menjadikan seseorang itu berhasil dan sukses.
“Kalian bisa lebih berprestasi dan kalian bisa lebih sukses. Yang bisa menjamin kalian berhasil adalah diri kalian sendiri, kalau kalian mau berusaha.” tegas Wali kota peraih penghargaan Ideal Mother dari Universitas Kairo ini.
Selain itu, Wali Kota Risma juga mengatakan bahwa ijazah bukanlah merupakan satu-satunya alat suatu kesuksesan. Tapi, usaha dan kerja keras yang menjadikan kunci utama seseorang bisa mencapai suatu kesuksesan.
“Sekolah bukan hanya sekedar mencari ijazah, tetapi bagaimana kalian belajar dengan tekun, belajar pada kehidupan, belajar bagaimana kalian bisa berhasil. Karena, semua orang diberikan kesempatan yang sama untuk berhasil dan sukses,” ujarnya.
Untuk membuktikan hal tersebut, Wali Kota Risma lantas memberikan contoh, ketika diawal kepemimpinan dirinya menjadi Wali Kota Surabaya, banyak orang-orang yang tidak yakin dan percaya bahwa seorang perempuan bisa memimpin Kota Surabaya. Namun, hal itu terbukti seketika, ketika dirinya mendapatkan predikat dan penghargaan sebagai wali kota terbaik sedunia.
“Masing-masing dari kita ini diberikan kesempatan yang sama untuk berhasil dan sukses. Tidak perduli kalian sekolah dimana, siapa orang tua kalian, semua diberikan kesempatan yang sama untuk berhasil dan sukses,” kata Wali Kota Risma, disela-sela sambutannya.
Wali kota perempuan pertama di Surabaya ini memang dikenal sangat concern dalam dunia pendidikan, tidak terkecuali kepada anak-anak yang menempuh pendidikan kesetaraan. Dengan memberikan motivasi kepada para peserta didik kesetaraan berharap agar mereka tidak lagi merasa minder dan malu. Artinya, wali kota ingin menegaskan bahwa setiap peserta didik yang lulus ujian program Paket A, Paket B atau Paket C mempunyai hak eligibilitas yang sama dan setara dengan pemegang ijazah SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/MA untuk dapat mendaftar pada satuan pendidikan yang lebih tinggi. Status kelulusan Paket C mempunyai hak eligibilitas yang sama dengan lulusan pendidikan formal dalam memasuki lapangan kerja.
“Kita semua sama, tidak ada yang membedakan, yang membedakan itu semangat dan kemauan. Karena, semua orang berhak untuk berhasil dan sukses,” ujar wali kota kelahiran asal kediri tersebut.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya Ikhsan menambahkan, semua anak di Surabaya mempunyai hak yang sama. Mereka berhak mendapatkan pendidikan yang sama, Tidak hanya bagi anak yang menempuh pendidikan formal. Namun juga anak-anak dari pendidikan non formal dan informal. “Semua anak Surabaya kan anak bu risma, mereka semua sama. Jadi ibu memang rata berkeliling ke sekolah-sekolah termasuk dengan anak-anak PKBM,” tandasnya. (Humas Dispendik Surabaya)