Sebanyak 100 pelajar SMP yang berasal dari berbagai sekolah Surabaya mengikuti Kemah Hijau. Acara yang berlangsung selama dua hari yakni 5-6 Agustus 2017 merupakan program bersama antara Dinas Lingkungan Hidup dan Dinas Pendidikan Kota Surabaya sebagai upaya dalam menanamkan kepedulian dan cinta lingkungan kepada anak.
“Pulang dari kemah harus dapat menjadi pelopor di sekolah masing-masing”, ujar Kadispendik Surabaya Ikhsan, pagi tadi Sabtu (05/08) di SMPN 30.
Ikhsan menghimbau agar para siswa mampu menjaga lingkungan sekolah agar tetap bersih dan sehat. Selain mampu menjaga lingkungan belajar diharapkan kebiasaan yang positif tersebut juga dapat diterapkan di lingkungan rumah.
“Kami telah mempersiapkan program ngosek toilet bersama, setelah SD kini giliran SMP”.
Terkait pelajar pelopor Ikhsan menyampaikan, bahwa melalui seleksi pelajar pelopor telah berhasil melahirkan pelajar berprestasi tingkat nasional. Menurutnya, tahun lalu (2016, red) ada beberapa pelajar yang menajadi juara di tingkat nasional melalui Tunas Muda Pemimpin Indonesia (TMPI sampai pada tahun ini dua pelajar Surabaya berhasil menyabet juara yakni ito Egi Nandriansyah dari SMPN 3 dan Gardana Wong Alit asal SDN Kaliasin 1.
“Ada dua tantangan, pertama ngosek bersama dan pelajar pelopor”.
Pada kesempatan ini, Kepala Dinas Lingkungan Musdiq Ali mengungkapkan di Kemah Hijau ini akan diajarai bagaimana memanfaatkan dengan baik. Menurutnya, lingkungan harus kita jaga dengan baik untuk terhindar dari bencana.
Sementara itu, anggota DPRD Kota Surabaya M. Mahmud berujar melalui kemah ini anak dapat belajar menyatukan keterpaduan alam dengan lingungan, jadi kami berharap para peserta mematuhi aturan yang ada. (Humas Dispendik Surabaya)