Dalam rangka mensukseskan para siswa Surabaya menghadapi unas yang beberapa bulan lagi akan berlangsung secara serentak nasional. Dinas Pendidikan Kota (Dispendik) Surabaya terus berupaya melakukan pembinaan kepada para guru dan kepala sekolah.
Kemarin (12/02), bertempat di gedung Juang 45 melalui musyawarah kerja kepala sekolah (MKKS) swasta Surabaya Barat. Dispendik Surabaya melakukan kegiatan pengarahan sekaligus siraman rohani guna memotivasi para guru mata pelajaran (mapel) unas tingkat SMA untuk terus berupaya melakukan pembinaan serta memotivasi para siswa agar mereka siap untuk menghadapi unas. Dengan demikian, diharapkan kedepannya banyak anak Surabaya yang berhasil meraih nilai unas tertinggi baik tingkat kota hingga tingkat nasional.
Pada kesempatan ini, Kepala Dispendik Surabaya Dr. Ikhsan, S.Psi, MM bahwa tidak lama lagi para siswa Surabaya akan menghadapi unas. Untuk itu sekolah-sekolah Surabaya saat ini tengah mengembangkan berbagai macam program pembinaan kepada siswa kelas akhir. Program tersebut diantaranya, mulai try out, bimbingan belajar di sekolah, hingga penguatan mental spritual anak.
Diharapkan dengan berbagai macam upaya yang telah dilakukan oleh para sekolah, guru serta kepala sekolah. Siswa Surabaya dapat secara optimalkan meraih hasil unas yang memuaskan. “Kami ingin, banyak anak Surabaya dapat memperoleh peringkat unas baik di tingkat provinsi maupun nasional”.
Ikhsan juga menambahkan, kebanggaan seroang guru/ kepala sekolah/pendidik yakni ketika anak didiknya bisa lulus dengan hasil yang memuaskan dan optimal. Untuk itu, waktu yang kurang 2,5 bulan ini, harus benar-benar bisa dimanfaatkan secara maksimal.
Oleh karena itu, saat ini hal yang terpenting ialah melakukan penguatan mental anak, sehingga mereka siap dalam menghadapi unas dan memperolah hasil yang maksimal. Untuk itu, para siswa diharapkan untuk tidak terpengaruh dengan adanya berbagai macam issue bocoran soal unas. “Meraka harus kita siapkan untuk percaya diri dalam mengerjakan soal unas nantinya”.
Pada kesempatan ini, juga dilakukan pembinaan spiritual oleh Kra. Omda Sidi Miftahul Luthfi Muhammad Al-Mutawakkil (Gus Luthfi, Red). Menurut Luthfi, guru merupakan pekerjaan yang sangat mulia, karena para nantinya mencetak para generasi penerus bangsa yang lahir dari para siswa.Untuk itu, diperlukan tingkat ke ikhlasan yang sangat tinggi dalam membimbing dan mengarahkan seorang siswa untuk meraih keberhasilan dalam unas nantinya. (Humas Dispendik Surabaya)