Membaca adalah suatu kegiatan yang sangat bermanfaat baik dalam rangka belajar di sekolah, ataupun hanya sekedar membaca untuk menambah pengetahuan ataupun untuk mengetahui informasi yang diinginkan. Oleh karena itu, kebiasaan membaca harus dibiasakan sejak dini, terutama bagi para siswa di kelas awal, hal tersebut tidaklah lain ialah untuk menumbuhkembangkan minat baca.
“Senang sekali bersama teman-teman menunjungi perpustakaan”, ujar Ageng Rizki Maulid siswa kelas 1 SDIT At-Taqwa ketika mengunjungi perpusatakaan sekolahnya, Kamis (05/08).
Dengan di bimbing oleh guru kelasnya, Ageng bersama 30 murid lainnya mulai beraktifitas di perpustakaan sekolah dengan membaca buku-buku bacaan anak yang tersedia. Meskipun sebagian buku yang dibaca berisikan cerita pendek dan gambar-gambar lucu, namun tak mengurangi semangat para siswa untuk enggan meninggalkan perpustakaan.
Sementara itu, Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dra. Eko Prasetyoningsih, M. Pd menuturkan bahwa sejak hadirnya program Literasi dan Tantangan Membaca Surabaya (TMS) di tahun 2015 menjadi sebuah penguat dan pendukung terhadap ketercapaian dan kesuksesan program Surabaya Sebagai Kota Literasi.
Beberapa manfaat dapat diperoleh berkat keberhasilan program tersebut bagi para siswa, di antaranya dapat meningkatkan pemahaman, melatih kemampuan berpikir, menambah wawasan dan ilmu pengetahuan, mengasah kemampuan menulis, mendukung kemampuan berbicara di depan umum, meningkatkan konsentrasi, sarana refleksi dan pengembangan diri, serta adanya perubahan karakter siswa, yaitu lebih lebih mengenal etika, dan sopan santun sebagai manusia yang berbudaya Timur.
“TMS ditujukan bagi siswa semua jenjang dengan ketentuan yakni, untuk siswa SD/MI masing-masing membaca sebanyak 20 – 30 buku, siswa SMP/MTs masing-masing sebanyak 15 buku dan masing-masing siswa SMA/SMK/MA sebanyak 10 buku”.
Eko menambahkan, tahun lalu jumlah siswa yang membaca buku melampui target yang diharapkan dari target 1.000.000 buku yang dibaca menjadi 1.579.333 dan pada tahun 2016 ini ditingkatkan menjadi 2.000.000 buku. (Humas Dispendik Surabaya)