Keberhasilan Surabaya dalam menyelenggarakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di tahun 2015 menjadi perhatian khusus bagi Puspendik Kemdikbud sebagai percontohan bagi daerah-daerah lain sehingga diharapkan di tahun 2018 semua sekolah di Indonesia dapat menyelenggarakan UNBK.
Kepala Bidang PNA Puspendik Drs. Giri. S Hami seno menyampaikan, Surabaya sudah memiliki banyak pengalaman di tahun 2015 dalam penyelenggaraan UNBK mulai dari kesiapan sekolah dalam menyediakan infrastruktur sampai pelatihan para proktor, sehingga di tahun 2016 ini merupakan sebuah penyempurnaan.
Sugiri menambahkan, dalam UNBK di Surabaya nanti kami akan mengirimkan tenaga khusus ke Surabaya guna mengawal berjalannya pelaksanaan UNBK mengingat hampir seluruh sekolah SMP, SMA dan SMK di Surabaya saat ini telah menyiapkan diri mengikuti UNBK.
Tenaga khusus tersebut nantinya akan ditempatkan pada pos koordinasi Dispendik guna memantau jalannya pelaksanaan UNBK bersama para proktor, sehingga bilamana terjadi hambatan dapat segera diselesaikan.
“ Selain ada posko di pusat dan tingkat provinsi, kami juga membuka posko khusus di Surabaya”, ungkap Sugiri ketika melakukan pembekalan kepada 22 proktor inti di kantor Dispensik, Jumat (29/01).
Terkait pelaksanaan UNBK, Sugiri menekankan bahwa prinsipnya ujian diperbolehkan untuk berpindah sesi namun tidak boleh untuk pindah-pindah server, karena hal tersebut menyangkut ID Server. Proktor ini dihimbau untuk melakukan pengecekan kondisi lapangan terlebih dahulu sebelum mereka melakukan simulasi tahap dua nanti.
“ Satu mesin hanya bisa digunakan untuk satu ID Sever saja”, pungkas Giri.
Dalam menyiapkan pelaksanaan UNBK Puspendik Kemdibud siap mengadakan pelatihan kembali kepada para proktor jika memang benar-benar dibutuhkan, sehingga diharapkan pelaksanaan UNBK benar-benar dapat berjalan lancar.
Masih dalam teknis persiapan pelaksanaan UNBK, Kepala Bidang Pendidikan Menengah dan Kejuruan Drs. Sudarminto, M. Pd berharap agar bila terjadi kendala di lapangan baik mulai dari perisapan simulasi sampai nanti pelaksanaan UNBK diharapkan para proktor segera berkoordinasi langsung dengan Dispendik melalui saluran media sosial ataupun melalui psosko.
Mantan Kepala SMAN 16 tersebut menuturkan, ditingkat persiapan pelaksanaan UNBK, SMA dan SMK telah memasuki tahap yang ketiga, yakni sekolah-sekolah yang kurang memiliki fasilitas kini telah bergabung dengan sekolah mandiri.
“Kami berharap pelaksanaan UNBK 2016 dapat diikuti oleh 100 persen siswa SMP, SMA, dan SMK”.
Pada kesempatan ini, Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dra. Eko Prasetyoningsih, M. Pd berpesan kepada para proktor inti agar membimbing dan mendampingi dengan baik para proktor di tingkat SMP dalam menyiapkan pelaksanaan UNBK.
“Pada saat melakukan verifikasi ke SMP melakukan pengecekan terlebih dahulu terhadap daftar data pesertanya serta melakukan koordinasi dengan pihak sekolah”.
Sementara itu, Muhammad Yuqi proktor inti dari SMA Muhammadiyah mengaku siap membantu para proktor SMP dalam menyiapkan berbagai kegiatan selama masa persiapan sampai penyelenggaran UNBK di Surabaya.
“ Bersama tim yang ada intinya kami siap membantu”, tutur Yuqi.
Jumlah sekolah SMP, SMA, dan SMK yang mengikuti UNBK di Surabaya sebanyak 619 lembaga, dengan rincian 380 SMP, 138 SMA, dan 101 SMK. (Humas Dispendik Surabaya)