Keberhasilan Surabaya dalam menerapkan wajib belajar 12 tahun serta pendidikan gratis menjaadi sebuah daya tarik bagi daerah lain untuk mengkaji dan mempelajari hal tersebut.
Tadi siang, Selasa (24/01) Dinas Pendidikan Kota (Dispendik) Surabaya menerima kunjungan DPRD Karangasem, Bali. Rombongan diterima langsung oleh Kabid. Sekolah Menengah Drs. Sudarminto, M. Pd dan Kasubag Keuangan Nyono, SH di ruang H. O. S Cokroaminoto.
Pada kesempatan ini Sudarminto mengungkapkan keberhasilan program pendidikan gratis di surabaya pada semua jenjang mulai dari tingkat SD hingga SMA telah di-cover melalui anggaran pendidikan yang mencapai hampir 31 % dari APBD kota Surabaya.
“Selain BOS dari pusat Surabaya juga memiliki BOPDA untuk kegiatan operasional sekolah”.
Bantuan pendidikan tersebut diwujudkan melalui pemberian BOPDA serta penyediaan sarana dan prasarana kebutuhan siswa yang memadai. Selain itu, peningkatan mutu guru juga menjadi perhatian tersendiri dari Pemkot Surabaya, mulai dari berbagai pelatihan, pengiriman guru ke luar negeri, beasiswa, hingga tunjangan kinerja telah menjadi salah satu program peningkatan mutu dan kualitas pendidikan di Surabaya.
Sudarminto menambahkan bahwa selama kurun waktu empat tahun Dispendik telah menghasilkan beragam inovasi pendidikan. Menurutnya, ada 19 inovasi program pendidikan melalui aplikasi online. Tujuh belas inovasi program pendidikan di Surabaya, diantaranya Profil Sekolah, Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Sekolah (SIPKS), Seleksi Calon Kepala Sekolah, Jurnal Online, Surabaya Belajar, Multimedia Pembelajaran, Rapor Online, Try Out Online, PPDB Online, Sahabat Dispendik, Klinik Kurikulum, Kenaikan Pangkat Online, Tantangan Membaca 2015, P2KGS, Profil LKP dan PKBM, Aplikasi Gaji Online, JOSS (Jejaring Obrolan Siswa Surabaya), UNBK 100 persen, dan perijinan online. (Humas Dispendik Surabaya)