Keberhasilan Surabaya dalam mengembangkan sekolah kawasan (eks. RSBI) atau didaerah lain lebih dikenal dengan sekolah unggul menarik perhatian dari lembaga lain untuk mengkaji dan mempelajari hal tersebut. Tadi pagi (04/11) sebanyak 56 orang dari LPMP Jawa Tengah dan para guru Kab. Magelang mengunjungi Dinas Pendidikan Kota (Dispendik) Surabaya.
Rombongan diterima langsung oleh Kadispendik Surabaya Ikhsan didampingi Kasi Kurikulum Pendidikan Dasar Munaiyah di ruang aula Bung Tomo. Mereka nantinya juga akan mengunjungi beberapa sekolah yakni SDN Pakis 1 dan SDN Menanggal 1.
Hari Tri Priyono, perwakilan dari Disdikpora Kab. Magelang mengutarakan bahwa berbagai program dan inovasi yang berhasil dikembangkan Dispendik Surabaya menjadi sebuah inspirasi yang layak dicontoh di Kab. Magelang agar mutu dan kualitas guru semakin meningkat.
“Beberapa waktu lalu kami juga pernah mengunjungi Dispendik, oleh karena itu kami ingin mengajak langsung para guru untuk melihat kondisi nyata pendidikan di Surabaya”.
Pada kesempatan ini, Kadispendik Ikhsan bercerita awal mula mengembangkan sebuah sistem E-Goevernment di lingkungan Dispendik diawali dengan membangun sebuah sistem data base melalui profil sekolah, kemudian dikembangkan untuk kebutuhan lainnya seperti SIPKS, Rapor Online, sampai keberhasilan melaksanan UNBK 100 persen.
“Total ada 17 inovasi program yang berhasil dikembangkan Dispendik”, tutur Ikhsan.
Mantan Kepala Bapemas dan KB Kota Surabaya tersebut merinci 17 inovasi program yang berhasil dikembangkan yakni Profil Sekolah, Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Sekolah (SIPKS), Seleksi Calon Kepala Sekolah, Jurnal Online, Surabaya Belajar, Multimedia Pembelajaran, Rapor Online, Try Out Online, PPDB Online, Sahabat Dispendik, Klinik Kurikulum, Kenaikan Pangkat Online, Tantangan Membaca 2015, P2KGS, Profil LKP dan PKBM, Aplikasi Gaji Online, dan pelaksanaan UNBK 100 persen.
Ikhsan menambahkan, keberhasilan program pendidikan gratis di surabaya pada semua jenjang mulai dari tingkat SD hingga SMA telah di-cover melalui anggaran pendidikan yang mencapai hampir 31 % dari APBD kota Surabaya.
“Selain BOS dari pusat Surabaya juga memiliki BOPDA untuk kegiatan operasional sekolah”.
Bantuan pendidikan tersebut diwujudkan melalui pemberian BOPDA serta penyediaan sarana dan prasarana kebutuhan siswa yang memadai. Selain itu, peningkatan mutu guru juga menjadi perhatian tersendiri dari Pemkot Surabaya, mulai dari berbagai pelatihan, pengiriman guru ke luar negeri, beasiswa, hingga tunjangan kinerja telah menjadi salah satu program peningkatan mutu dan kualitas pendidikan di Surabaya.
“Besaran BOPDA yang diberikan, yakni untuk siswa SD sebesar Rp. 29.000,-/siswa/bulan, siswa SMP Rp. 80.426-/siswa/bulan, dan siswa SMA/SMK sebesar Rp. 152.000/siswa/bulan”. (Humas Dispendik Surabaya)