Kesuksesan Surabaya dalam menyelenggarakan pendidikan gratis yang ditunjang melalui Pemberian bantuan operasional pendidikan daerah (BOPDA) kepada sekolah baik negeri maupun swasta menarik perhatian bagi daerah lain untuk lebih dalam mengkaji dan mempelajari.
Tadi siang (05/04) Dinas Pendidikan Kota (Dispendik) Surabaya menerima kunjungan dari peserta Diklat Pim. IV Kota Bandung dan Kab. Balangan Kalsel, rombongan yang berjumlah 11 orang tersebut di terima langsung oleh Sekretaris Dispendik Drs. Aston Tambunan, M. Si di ruang H.O.S Cokroaminoto.
Hardiman Wicaksana seorang peserta dari Diklat Pim. IV Kab. Balangan menyampaikan bahwa kunjungannya ke Surabaya ialah untuk mempelajari tata kelola BOSDA/BOPDA dan sekolah gratis. Menurutnya Surabaya dianggap mampu melakukan pengelolaan anggaran sekolah secara tertib administrasi melalui pengelolaan sistem online serta memberikan pendidikan gratis di semua jenjang melalui BOPDA.
Ditempat yang sama, Nandang H peserta dari Diklat Pim. IV Kota Bandung berujar locus dari pada para kegiatan banchmarking kali ini ialah selain mempelajari sekolah gratis juga mempelajari sistem seleksi kepala sekolah secara online
Pada kesempatan ini Aston berujar, salah satu program pendidikan di surabaya yang telah berhasil dikembangkan yakni pendidikan gratis di semua jenjang mulai dari tingkat SD hingga SMA. Pembiayaan pendidikan di Surabaya telah di-cover melalui anggaran pendidikan yang mencapai hampir 30 % dari APBD kota Surabaya.
“Selain BOS dari pusat Surabaya juga memiliki BOPDA untuk kegiatan operasional sekolah”.
Bantuan pendidikan tersebut diwujudkan melalui pemberian BOPDA serta penyediaan sarana dan prasarana kebutuhan siswa yang memadai. Selain itu, peningkatan mutu guru juga menjadi perhatian tersendiri dari Pemkot Surabaya, mulai dari berbagai pelatihan, pengiriman guru ke luar negeri, beasiswa, hingga tunjangan kinerja telah menjadi salah satu program peningkatan mutu dan kualitas pendidikan di Surabaya.
“Besaran BOPDA yang diberikan, yakni untuk siswa SD sebesar Rp. 29.000,-/siswa/bulan, siswa SMP Rp. 80.426,-/siswa/bulan, dan siswa SMA/SMK sebesar Rp. 152.000/siswa/bulan”.
Sementara itu, Kasi Tenaga Fungsional Verawati menerangkan, sejak beberapa tahun ini Dispendik Surabaya telah melaksanakan seleksi calon kepala sekolah (Sicakep) menggunakan sistem full online.
Mekanisme Sicakep 2016 terdapat beberapa tahapan. Tahap pertama, yakni Sosialisasi pendaftaran Seleksi Calon Kepala Sekolah SD dan SMP Negeri kepada seluruh Kepala Sekolah SD dan SMP se Kota Surabaya yang dimulai pada hari ini, Selasa (05/04) hingga esok Rabu (06/04). Kedua, tahap pendaftaran online, ketiga uji komptensi dan pengumuman seleksi tahap III, keempat psikotest dan Forum Group Discussion (FGD) di Fakultas Psikologi Unair, dan yang terakhir Tes Fitand Provetest oleh Tim BKD Pemerintah Kota Surabaya.
“Salah satu syaratnya yaitu bependidikan minimal S-1 dan berusia setinggi-tingginya 54 (lima puluh lima) tahun pada tanggal 1 Desember 2016”.
Selain Sicakep Dispendik juga telah berhasil mengembangkan 14 inovasi program pendidikan. Empat belas inovasi program pendidikan di Surabaya, diantaranya Profil Sekolah, Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Sekolah (SIPKS), Jurnal Online, Surabaya Belajar, Multimedia Pembelajaran, Rapor Online, Try Out Online, PPDB Online, Sahabat Dispendik, Klinik Kurikulum, Kenaikan Pangkat Online, Tantangan Membaca 2015, P2KGS, Profil LKP dan PKBM serta Aplikasi Gaji Online. (Humas Dispendik Surabaya)