Peningkatan mutu dan kualitas pendidikan di Surabaya tidak hanya dilakukan pada pendidikan formal saja, namun pendidikan nonformal, seperti PAUD juga mendapat perhatian tersendiri oleh Dinas Pendidikan Kota (Dispendik) Surabaya dalam rangka mencetak para generasi emas bangsa yang berakhlak mulia.
Melalui program parenting perlindungan anak sampai peningkatan mutu pengajaran para pendidik PAUD bertujuan untuk mengawal anak-anak Surabaya menjadi anak yang nantinya memiliki sebuah karakter dan kepribadian luhur sebagai generasi muda penerus cita-cita bangsa.
“Tujuan dari kunjungan ini adalah untuk mengetahui kebijakan mengenai pengembangan pendidikan karakter dan budi pekerti di Surabaya”. Tutur Hery Sutopo Bagian Kesra Kabupaten Sleman ketika mengunjungi Dispendik bersama rombongan, tadi siang (06/09).
Pada kesempatan ini, Kepala Dispendik Surabaya Dr. Ikhsan, S. Psi, MM menuturkan upaya dalam menjaga serta melindungi anak-anak Surabaya dari pengaruh negatif terus dilakukan bersama masyarakat, menurutnya di butuhkan sebuah komitmen yang kuat untuk mewujudkan hal tersebut. Sebut saja mulai program kampungé arek Suroboyo dengan kampung belajar, konselor sebaya, sampai sekolah kebangsaan merupakan sebuah program bersama antar SKPD yang saling terintegrasi.
“Melalui kampung belajar, masyarakat menganggap anak-anak dilingkungannya seperti anak sendiri, maka jika ia tidak belajar di jam-jam tertentu yang telah di programkan maka warga yang akan menegurnya”.
Mantan Kepala Bapemas dan KB Kota Surabaya tersebut juga berujar bahwa profesionalisme para pendidik KB, TK serta PAUD terus ditingkatkan salah satunya yakni melalui program pelatihan dan workshop.
Ikhsan mengungkapkan pelatihan untuk 3.600 pendidikan akan dimulai oleh angkatan pertama mulai 3-6 Oktober mendatang dan dilakukan selama depan hari per-angkatan. Selain peningkatan kompetensi guru secara berjenjang dan berkelanjutan, pelatihan ini juga mempersiapkan para pendidik PAUD melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi.
Konsep yang tengah dikembangkan melalui pelatihan ini yakni Continuous Professional Development. Menurutnya, pelatihan ini tidak hanya ditujukan kepada para pendidik saja, tapi juga akan berkembang untuk penguatan kelembagaan. (Humas Dispendik Surabaya)