Keberhasilan Surabaya dalam melahirkan berbagai inovasi program pendidikan menjadi daya tarik tersendiri bagi peserta Diklat Kepemimpinan (Diklat Pim) IV Pemkot Sawahlunto untuk lebih dalam melakukan kajian terhadap pengembangan program pendidikan di Surabaya.
Tadi siang (27/07) bertempat di ruang Kartini kantor Dispendik Surabaya rombongan peserta Diklat Pim IV Pemkot Sawahlunto diterima langsung oleh Kadispendik Surabaya Dr. Ikhsan, S. Psi, MM didampingi Kasi Sarpras Dikmenjur Drs. Sigit Priyosembodo serta Kasubag Keuangan Nyono, SH.
Pada kesempatan ini, Ikhsan mengemukakan selama kurun waktu beberapa tahun ini, Dispendik telah melahirkan berbagai inovasi di bidang pendidikan. Menurutnya ada enam belas inovasi program pendidikan di Surabaya, diantaranya Profil Sekolah, Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Sekolah (SIPKS), Seleksi Kepala Sekolah, Jurnal Online, Surabaya Belajar, Multimedia Pembelajaran, Rapor Online, Try Out Online, PPDB Online, Sahabat Dispendik, Klinik Kurikulum, Kenaikan Pangkat Online, dan Tantangan Membaca 2015, Aplikasi Gaji Online, Profil LKP dan PKBM, P2KGS, serta UNBK 100 persen
“Sistem tersebut bertujuan untuk memudahkan masyarakat dalam memperoleh petunjuk ataupun informasi pendidikan”.
Sementara itu, Nyono mengungkapkan salah satu program pendidikan di surabaya yang telah berhasil dikembangkan yakni pendidikan gratis di semua jenjang mulai dari tingkat SD hingga SMA. Pembiayaan pendidikan di Surabaya telah di-cover melalui anggaran pendidikan yang mencapai hampir 30 % dari APBD kota Surabaya.
“Selain BOS dari pusat Surabaya juga memiliki BOPDA untuk kegiatan operasional sekolah”.
Bantuan pendidikan tersebut diwujudkan melalui pemberian BOPDA serta penyediaan sarana dan prasarana kebutuhan siswa yang memadai. Selain itu, peningkatan mutu guru juga menjadi perhatian tersendiri dari Pemkot Surabaya, mulai dari berbagai pelatihan, pengiriman guru ke luar negeri, beasiswa, hingga tunjangan kinerja telah menjadi salah satu program peningkatan mutu dan kualitas pendidikan di Surabaya.
“Besaran BOPDA yang diberikan, yakni untuk siswa SD sebesar Rp. 29.000,-/siswa/bulan, siswa SMP Rp. 80.426,-/siswa/bulan, dan siswa SMA/SMK sebesar Rp. 152.000/siswa/bulan”.
Sementara itu, Nyono menuturkan bahwa dalam perancangan RAPBS sekolah-sekolah sudah menggunakan sistem online tersebut, dimadidalamnya mulai pengajuan anggaran, penentuan standard harga sudah tercantum dalam sistem tersebut. Setelah itu, jika ada revisi maka tim penyelia dispendik akan melakukan terhadap rencana penggunaan anggaran sekolah tersebut. (Humas Dispendik Surabaya)