“Kami pelajar Surabaya, Bersatu menggapai cita, Kami bertekad jadi pelopor raih prestasi yang gemilang…”, itulah bait Mars Organisasi Pelajar Surabaya (Orpes) yang secara serentak dinyanyikan oleh seluruh ketua OSIS SMA dan SMK se-Surabaya dalam kegiatan pembekalan Layanan Orientasi Siswa (LOS) hari terakhir (29/04).
Penutupan kegiatan pembekalan LOS 2015 dihadiri langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota (Dispendik) Surabaya Dr. Ikhsan, S. Psi, MM. Dalam sambutannya Ikhsan mengungkapkan pelaksanaan LOS sudah berjalan sejak tiga tahun ini, melalui pembekalan LOS diharapkan dalam penyambutan siswa baru mempunyai dampak yang positif dalam pengembangan berbagai potensi dalam diri siswa nantinya.
“Jika anak senang di sekolah, maka pengembangan diri anak menjadi maksimal dalam berprestasi”.
Tujuan LOS ialah meningkatkan pemahaman orangtua dan siswa terhadap strategi pendidikan nasional, kebijakan program pendidikan kota Surabaya dan kegiatan intra/ekstra kurikuler di sekolah, mempersiapkan mental belajar siswa dalam mengikuti proses pendidikan yang hendak ditempuhnya dan menghadapi tantangan, mengenali dan menghindari berbagai potensi permasalahan yang dapat menghambat pencapaian tujuan siswa dalam pendidikan, menginformasikan layanan bantuan untuk membantu mengembangkan prestasi atau mengatasi permasalahan siswa demi kepentingan terbaiknya.
Dalam kegiatan ini juga dikenalkan lingkungan baru nantinya seperti, Pengenalan Kota Surabaya : Historis, Sosio cultural (karakter masyarakat, kesenian, makanan,dll), pemerintahan, visi misi, mengenalkan sekolah, tujuan sekolah dan kebijakan sekolah pengajar, struktur sekolah, OSIS, ekskul, lingkunganprestasi dan Kebanggaan Sekolah (Siswa, Ekskul, dan Sekolah). Sedangkan proses adaptasi lebih menekankan kepada Konsep Diri – Kelebihan dan kekurangan (untuk diantisipasi) sekolah dan dirinya untuk membentengi dari hal yang kurang baik. Dan kegiatan postif berupa, bersih-bersih sekolah, pembentukan struktur sekolah, serta tugas untuk membuat mengenai “Harapan Kedepan Kota Surabaya”.
Sementara itu, Martadi salah seorang pakar pendidikan membahas tentang budaya kearifan lokal Surabaya mengungkapkan Surabaya merupakan kota multi etnis yang kaya budaya. Beragam etnis ada di Surabaya, seperti etnis Melayu, Cina, India, Arab, dan Eropa. Etnis Nusantara pun dapai dijumpai, seperti Madura, Sunda, Batak, Kalimantan, Bali, Sulawesi yang membaur dengan penduduk asli Surabayamembentuk pluralisme budaya yang selanjutnya menjadi ciri khas kota Surabaya. Sebagian besar masyarakat Surabaya adalah orang Surabaya asli dan orang Madura.Jumlah penduduk Surabaya 2.878.637 jiwa (per April). (Humas Dispendik Surabaya)