Dunia pendidikan surabaya patut berbangga, upaya dan kerja keras selama ini dalam memajukan pendidikan membuahkan hasil, salah satunya melalaui pengembangan dan peningkatan mutu pendidikan inklusi. Surabaya telah meraih Inklusi Awards 2014.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota (Dispendik) Surabaya Dr. Ikhsan, S. Psi, MM dalam pertemuan Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MMKS) Swasta di Hotel Ibis, kemarin (04/12).
Menurutnya, penghargaan Inklusi Awards 2014 diterima langsung oleh Walikota Surabaya Tri Rismaharini dalam Hari Disabilitas Internasional yang berlangsung di Temanggung, Rabu (03/12).
Tidak hanya itu, mantan Kepala Bapemas Kota Surabaya ini juga menyebutkan beberapa prestasi yang telah dicapai oleh Surabaya, seperti pengharagaan Kota Layak Anak, Kota Ramah Lansia, Kota Pendidikan Terbaik, Kota Kesehatan Terbaik, dan Kota Pemberdayaan Gender.
Terkait kurikulum 2013, Ikhsan menerangkan bahwa saat ini pihaknya masih meneruskan implementasi kurikulum 2013 sebelum ada perubahan kebijakan.
“Sampai saat ini masih belum ada kebijakan baru tentang kurikulum 2013, berbagai persiapan telah kami lakukan dalam mensukseskan kurikulum 2013 di Surabaya”.
Sebut saja, berbagai pelatihan dan pendampingan kepada guru surabaya, rapor online, klinik kurikulum 2013 telah dipersiapkan secara matang untuk membantu guru surabaya dalam mengimplementasikan kurikulum 2013 di lapangan.
Sementara itu, Kepala Bidang Dikmenjur Drs. Sudarminto menambahkan terkait klinik kurikulum 2013, Dispendik telah menyediakan layanan konsultasi kurikulum 2013 baik secara tatap muka ataupun melalui online. Para guru yang gagal paham dalam mengimplementasikan kurikulum 2013 dapat memanfaatkan layanan tersebut.
“Setiap harinya layanan tatap muka atau klinik kurikulum 2013 akan kami buka mulai pukul 13.00 -15.00”, pungkas Sudarminto. (Humas Dispendik Surabaya)