Sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) di Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya diundang Bank Indonesia perwakilan Jawa Timur (Jatim) untuk memaparkan sistem elektronifikasi, Kamis (3/10/2019). Di antaranya Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya, Badan Pengelolaan Keuangan dan Pajak Daerah (BPKPD) Kota Surabaya, dan Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bapekko) Surabaya.
Pemaparan ini ditujukan kepada perwakilan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota se-Provinsi Banten yang sedang melakukan studi banding elektronifikasi penerimaan ke Kota Surabaya.
Dalam kesempatan itu, Kepala Dispendik Kota Surabaya Ikhsan memaparkan tentang sistem informasi pengelolaan keuangan sekolah (SIPKS). Menurutnya, sistem ini untuk mengelola keuangan sekolah yang bersumber dari APBN yaitu Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan yang bersumber APBD Kota Surabaya, yaitu Bantuan Operasional Pendidikan Daerah (Bopda).
“Sebelum ada SIPKS, penyusunan anggaran sekolah itu lama. Kemudian ada efisiensi setelah ada SIPKS. Itu untuk mencapai prinsip manajemen keuangan sekolah yang baik,” katanya.
Menurutnya, SIPKS digunakan sekolah mulai dari perencanaan, pelaksanaan, sampai pelaporan keuangan. Dan di dalamnya terdapat item-item yang bisa didanai oleh BOS maupun Bopda. Pembiayaannya berbeda.
“Sekarang untuk mempermudah lagi, kami mengembangkan transaksi nontunai dengan mobile SIPKS. Dengan begitu, kepala sekolah maupun bendahara tidak perlu lagi datang ke bank untuk mengambil uang banyak,” terangnya. (Humas Dispendik Surabaya)