Tiga buku antologi cerita pendek (cerpen) remaja karya siswa-siswi dan guru SMPN 17 Surabaya dilaunching, Kamis (11/4/2019). Launching dilakukan Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya Ikhsan bersama pegiat literasi Satria Dharma, komite sekolah, pengawas sekolah, serta guru dan siswa.
Antologi cerpen remaja yang dilaunching berjudul Ribuan Kilometer Perjalanan Si Atlet Lari, Menuju Surgaku, dan Sembilan Belas Sembilan Dua. Hampir semuanya ditulis oleh siswa SMPN 17 Surabaya, mulai dari kelas 7, 8, dan 9.
Kepala Dispendik Kota Surabaya Ikhsan mengaku bangga karena siswa mampu menghasilkan karya, bahkan tiga buku sekaligus. Program yang sudah berjalan dengan baik ini harus dikembangkan. “Kembangkan terus bakat menulisnya. Jika perlu menjadi satu siswa satu buku. Tentu ini sudah sejalan dengan Program Kota Surabaya sebagai Kota Literasi,” katanya.
Ikhsan menjelaskan, setiap tahun untuk tingkat Kota Surabaya sudah mencetak buku karya siswa. Karya-karya tersebut diambil dari lomba cerpen yang diselenggarakan Dispendik Kota Surabaya. Selain itu, tidak sedikit sekolah yang juga membukukan karya siswa. “Setiap tahun selalu ada sekolah yang mengirimi buku ke dinas,” terangnya.
Kepala SMPN 17 Surabaya Iman Santoso berpesan kepada seluruh siswa untuk tidak puas diri. Ini adalah langkah awal dan ke depannya diharapkan dapat menghasilkan kembali karya-karya. “Semoga ke depannya semakin banyak buku yang dibuat bersama,” ujarnya.
Pegiat Literasi Satria Dharma menyatakan, kemampuan komunikasi sangat penting dikuasai siswa. Baik itu komunikasi melalui lisan maupun tulisan. Empat aspek komunikasi yang penting adalah mendengar, berbicara, membaca, dan menulis. “Ini semua adalah keterampilan yang harus dilatih kepada siswa,” ungkapnya.
Dengan diterbitkannya tiga buku karya siswa SMPN 17 Surabaya, kata Satria, pihak sekolah serta guru-guru haruslah bangga. Apalagi, dari ratusan ribu sekolah se-Indonesia, hanya satu persen yang bisa menerbitkan buku.
“Supaya penerbitan buku ini menjadi tradisi, sekolah ini setiap tahun harus menghasilkan karya siswa. Kita dorong terus anak-anak menghasilkan karya,” tandasnya. (Humas Dispendik Surabaya)