Keseriusan pemerintah kota Surabaya dalam mencetak para ilmuwan-ilmuwan muda yang memiliki daya saing tinggi dan siap menghadapi tantangan global tidak hanya ditujukan kepada para siswa melalui Lomba Peneliti Belia (LBP), namun guna membekali para pembimbing yang mendorong siswanya untuk menghasilkan penilitian-penelitian yang inovatif, Dinas Pendidikan Kota (Dispendik) lakukan pembekalan kepada guru pembimbing, tadi pagi Kamis (01/09).
Pada kesempatan ini, Kepala Dispendik Surabaya Dr. Ikhsan, S. Psi, MM menyampaikan menggali serta mengembangkan potensi anak baik pada bidang penelitian terus dilakukan Dispendik, hal tersebut bertujuan karena kami ingin menekankan bahwa peneliti-peneliti itu bisa menjadi orang yang sukses. Sebut saja Linus Nara, siswa yang sejak SMP telah membuat penelitian melalui helm berpendingin telah merasakan hasil yang luar biasa melalui bidang penelitian ini.
“Ini merupakan tahun keempat dan akan kita dorong terus para siswa untuk dapat menghasilkan penelitian yang inovatif dan bermanfaat”.
Ikhsan pun berujar bahwa para guru-guru yang dikrim untuk mengikuti pendampingan buka sembarang guru. Mereka yang dikirim ialah para guru yang memiliki dedikasi dan minat dalam mengembangkan siswa dalam melakukan penelitian sehingga menghasilkan karya-karya inovatif.
Mantan Kepala Bapemas dan KB Kota Surabaya tersebut menambahkan, saat ini Surabaya telah memiliki klub peneliti belia ataupun klub peneliti guru. Melalui MGPP (Musyawarah Guru Pembimbing Penelitian) diharapkan mampu mewadahi dan mengembangkan para peneliti-peneliti muda Surabaya menjadi peneliti hebat tidak hanya di tingkat kota namun hingga intenasional.
“Kami ingin kedepannya nanti klub peneliti belia berkembang menjadi klub olimpiade”.
Ikhsan juga mengungkapkan bahwa klub penelitia belia telah memiliki website yang berisi tentang database penelitian dari karya siswa ditahun lalu mapun tahun-tahun yang akan datang. Website tersebut dapat diakses melalui https://profilsekolah.dispendik.surabaya.go.id/peneliti/.
“Dengan demikian karya-karya penelitian siswa Surabaya akan tumbuh dengan cepat sekaligus baik pada persoalan ekologi maupun science”.
Sementara itu, Kabid Ketenagaan Ir. Yusuf Masruh menjelaskan pelaksanaan LPB Surabaya Oktober Minggu Keempat mulai 26-27 Oktober 2016. Menurutnya, ada beberapa langkah riset yang akan dilakukan oleh guru dan siswa dalam mengikuti LBP, mulai dari menentukan rumusan masalah, mengumpulkan data, membuat hasil hipotesis, eksperimen, uji eksperimen sampai pada kesimpulan. Nah, sebelum mengikuti lomba guru dan siswa akan dibekali dengan pendampingan, pendampingan tersebut dilakukan oleh para ahli sehingga mereka siap mengikuti lomba. (Humas Dispendik Surabaya)