Maraknya berbagai macam kasus pergaulan bebas, hingga mengarah pada tindak aborsi kerap kali menimpa kalangan pelajar saat ini, terutama di kota-kota besar. Untuk itu diperlukan adanya pengenalan sejak dini bagaimana menjaga kesehatan reproduksi serta mencegah dari tindakan-tindakan yang tidak semestinya dilakukan oleh pelajar.
Sabtu (09/08), lebih dari 100 siswa SMA/K dari berbagai sekolah mengikuti konseling tentang menjaga kesehatan reproduksi sejak usia remaja. Acara tersebut terselenggara atas kerjasama klinik andrologi rumah sakit Dr. Soetomo dengan Dinas Pendidikan Kota (Dispendik) Surabaya.
Kepala RSUD Dr. Soetomo dr. Dodo Anondo, MPH menerangkan pendidikan kesehatan reproduksi penting diberikan kepada anak usia remaja. Melalui konseling ini diharapkan para siswa yang hadir dapat menjadi pionir di sekolahnya untuk menularkan pengetahuan yang didapat kepada teman sebayanya.
dr. Bayu dari klinik andrologi menyampaikan perubahan fisik ataupun mental terhadap organ reproduksi baik secara anatomi maupun fisiolgi perlu diketahui oleh para siswa guna mereka dapat menjaga kesehatan organ reproduksi tersebut.
Terkait perilaku seksual sehat yang perlu diperhatikan oleh remaja usia sekolah, dr. Dyan Pramesti, Sp.And menerangkan bahwa resiko perilaku seksual remaja yang tidak sehat dapat berdampak pada hal-hal negatif yang sering kali tidak diinginkan, seperti menularnya penyakit kelamin, HIV/AIDS, hingga pada tindakan aborsi.
Sementara itu, Kepala Dispendik Surabaya Dr. Ikhsan, S. Psi, MM menanggapi berbagai macam permasalahan anak yang terdapat di Surabaya, pihaknya telah beupaya memberikan konseling kepada siswa melalui kegiatan konselor sebaya.
Selain itu, itu dalam waktu dekat ini dispendik akan mensosialisasikan program baru yakni ekstrakurikuler konselor sebaya yang dapat diikuti oleh para siswa di sekolah, ‘Modul telah dipersiapkan, tinggal menunggu pelaksanaan”, ucanya. (Humas Dispendik Surabaya)