Hari demi hari, tahun demi tahun pertumbuhan penduduk dan segala aktivitasnya, sangat berpengaruh terhadap peningkatan penggunaan lahan. Sementara ketersediaan lahan kota tidak pernah bertambah. Jadi keberadaan hutan sebagai paru-paru kota semakin dibutuhkan sekaligus merupakan bagian dari Ruang Terbuka Hijau (RTH).
Untuk memenuhi RTH sebesar 30 persen, Pemerintah Kota Surabaya telah membangun taman-taman dan hutan kota. Sampai saat ini sudah hampir 25 persen RTH di Surabaya terbangun. Pertumbuhan kota yang pesat juga harus diimbangi dengan kepedulian terhadap lingkungan.Hal tersebut terealisasi dengan adanyasalah satun hutan kota di Balas Klumprik, Kecamatan Wiyung. Hutan kota ini dibangun di atas lahan seluas 4,3 Hektar.
Sabtu (11/04), Yayasan Tarakanita Kantor Wilayah Surabaya yang menyelenggarakan sekolah-sekolah antara lain TK RA. Kartini, TK Santo Carolus, SD Santo Yosef, SD RA Kartini, SD Santo Carolus, SMP Santo Yosef, SMP Santo Carolus dan SMA Santo Carolus mengadakan acara “Penanaman Pohon dan Penaburan Benih Ikan”di hutan kota Balas Klumprik. Salah satu bentuk kepedulian Yayasan Tarakanita untuk mewujudkan cita-cita pendidikan Tarakanita akan cita-cita intelektualitas dan kepribadian cinta lingkungan hidup. Tema yang diangkat Yayasan Tarakanita secara nasional HCPSN ini adalah “Keanekaragaman Puspa dan Satwa Pesisir dan Laut untuk Ketahanan Pangan dan Pembangunan yang Berkelanjutan”, dengan tagline “SATU BUMI SATU HATI”. Puspa dan Satwa yang menjadi simbol HCPSN tahun 2014 adalah, tumbuhan Taka (Tacca leontopetaloides) dan Penyu sisik (Eretmochelys imbricata).
Dengan menanam pohon lingkungan disekitar kita yang hijau, tidak hanya tempat kerja yang kita rawat, tetapi juga di luar tempat kerja terutama di Balas Klumprik ungkap Sr. Petra CB, Kepala Kantor Yayasan Tarakanita Surabaya. HCPSN yang digelar Yayasan Tarakanita secara Nasional merupakan sebuah gerakan secara bersama-sama untuk peduli terhadap bumi ini dan bukan hanya sebatas kata semata namun ada gerakan/aksi nyata yang benar-benar dihidupi dan diwujudkan untuk kelangsungan hidup manusia selanjutnya untuk lebih sehat, lebih rindang, lebih banyak oksigen, dan tanggung jawab manusia ciptaan Allah untuk menjaga kelestarian alam dan keutuhan ciptaan.
Kepala Bidang Pendidikan Dasar, Dra. Eko Prasetyoningsih, menyampaikan bahwa Dinas Pendidikan sangat mendukung serangkaian kegiatan yang diadakan Yayasan Tarakanita Surabaya berupa kegiatan mencintai lingkungan dengan penanaman pohon dan penampilan kreativitas yang luar biasa oleh siswa dan siswi dari TK hingga SMA di Yayasan Tarakanita, tidak banyak sekolah yang bisa mengapresiasikan kegiatan ini terutama tetap membudayakan/ nguri-nguri budaya dan bahasa jawa. Kegiatan untuk menjaga lingkungan kita, siapa lagi yang akan menjaga kalau tidak kita semuanya, karena kita sudah mendapat kritikan dari negara lain tentang keadaan nyata hutan di negara kita, pesan Kadispendik Bpk Ikhsan melalui Ibu Eko Prasetyoningsih dalam sambutannya.
Kegiatan penanaman pohon dan penebaran benih ikan secara resmi dibuka dengan pemukulan kentongan oleh Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dra. Eko Prasetyoningsih mewakili Kadispendik Surabaya, Camat Wiyung Kusnan, dan Lurah Balas Klumprik Sri Pujiati didampingi Kepala Kantor Yayasan Tarakanita Sr. Petra CB beserta Ketua Panitia HCPSN Thomas Jaka Suryanta. Kegiatan tersebut dihadiri pula seluruh karyawan Yayasan Tarakanita Surabaya, perwakilan siswa-siswi jenjang TK sampai jenjang SMA, perwakilan orang tua siswa, dan para donatur yang ikut andil dalam kegiatan tersebut.
HCPSN tahun ini tidak hanya penanaman pohon dan penebaran benih ikan saja, tetapi juga lomba-lomba yang ikut mendukung dalam kegiatan tersebut seperti lomba menggambar, lomba karya tulis, dan lomba fotografi. Saat ini masih ada lomba yang berlangsung sampai bulan juli yaitu lomba standar area kerja dan lomba pembiasaan KPKC (Keadilan, Perdamaian, Keutuhan, Ciptaan) ungkap Ketua Panitia Thomas Jaka Suryanta dalam sambutannya. Teriknya matahari yang semakin meninggi tidak menyurutkan semangat para karyawan dan siswa-siswi untuk terus melaksanakan kegiatan penanaman pohon dan penyebaran benih yang sudah disiapkan panitia.
Tiga jam berlangsungnya kegiatan tersebut tidak ada kata lelah sedikit pun yang muncul dalam benak mereka, senang dan gembira selalu mereka ucapkan saat perjalanan pulang ke rumah masing-masing. Satu kalimat yang ingin selalu diingat dalam kegiatan HCPSN ini adalah lingkungan hidup bukan warisan tetapi pinjaman dari anak cucu kita sehingga wajib dikembalikan utuh atau lebih baik. (Humas Dispendik Surabaya)