Menjaga kelestarian lingkungan merupakan sebuah tanggung jawab bersama. Perlunya perbaikan ekosistem adalah upaya untuk mengurangi dampak rusaknya lingkungan, seperti dengan penghijauan untuk mengembalikan keseimbangan kandungan-kandungan unsur-unsur di udara.
Pembuatan lubang resapan biopori untuk memperbanyak kandungan air tanah /air tawar didaratan dapat mempercepat resapan air hujan ke dalam tanah (mengurangi banjir), mencegah atau menghambat intrusi air laut ke daratan, menghambat terjadinya krisis air tawar, dan mengurangi dampak pemanasan global.
Oleh karena itu, tadi pagi Pemkot Surabaya bersama Dispendik, PT. Pembangkitan Jawa-Bali (PJB) dan Tunas Hijau yang telah berkomitmen bersama dalam menjaga kelestarian lingkungan, melakukan gerakan konservasi air di sekolah di SMPN 36 Surabaya.
Gerakan konservasi air di SMPN 36, diisi dengan penanaman pohon dan pembuatan lubang resapan biopori guna menjaga kelestarian lingkungan. Ratusan siswa tampak dengan penuh semangat melakukan penghijauan serta pembuatan lubang resapan biopori.
Kegiatan ini, dihadiri oleh Kepala PJB Eko Prayitno, Kepala BLH Kota Surabaya Musdiq Ali, Konjen Amerika Michaela Newnham, Kadispendik Surabaya Dr. Ikhsan, S.Psi, MM, Kepala UPT SMANOR Prov. Jatim Zainal Arifin, serta Lurah dan Camat Kebonsari. (Humas Disependik Surabaya)