Dalam rangka meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan di kota Surabaya, demi terwujudnya Surabaya sebagai pusat Barometer Pendidikan Indonesia. Dinas Pendidikan Kota Surabaya melalui salah satu programnya “Surabaya Mengajar” telah melakukan langkah nayata dengan mengimplementasikan 20 strategi mengajar baru pada siswa SD. Kegiatan ini merupakan hasil dari pada pembinaan para guru-guru mulai tingkat SD, SMP, SMA dan SMK baik negeri maupun swasta yang telah dilaksanakan beberapa waktu lalu. Kemarin (26/11), bertempat di wilayah UPTD-BPS Sukolilo tepatnya di SDN Menur Pempungan IV Surabaya kegiatan tersebut mulai dilaksanakan.
Strategi mengajar baru ini diterapkan untuk menghapus cara lama mengajar guru yang selama ini didominasi dengan metode ceramah. Ada beberapa strategi mengajar baru yang telah diterapkan oleh guru-guru di SDN Menur Pempungan IV Surabaya. Beberapa strategi mengajar baru tersebut antara lain; flash card, parodi, identifikasi, serta klarifikasi./ Strategi mengajar baru tersebut telah diterapkan pada mata pelajaran IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) pada materi “Keanekaragaman Suku Bangsa dan Budaya”. Tujuan dari implementasi strategi mengajar baru pada mata pelajaran IPS adalah para siswa diharapkan dapat memahami sejarah dan keanekaragaman suku bangsa di lingkungan kabupaten/kota dan propinsi setempat.
Strategi mengajar baru ini dapat disesuaikan dengan kondisi serta kearifan budaya loka setempat, sehingga bisa diimplemenatasikan pada semua kondisi dan keadaan sekolah tersebut berada. Dinas Pendidikan Kota Surabaya dibantu oleh pengajar muda dari para alumnus Indonesia Mengajar, melakukan pendampingan kepada guru-guru SD baik swasta maupun negeri yang akan menerapkan strategi mengajar baru di sekolah tempat mereka mengajar se kota Surabaya. Menurut Disa salah seorang alumnus pengajar muda Indonesia mengungkapkan bahwa “Baru pertama kali program ini dilaksanan di wilayah Jawa Timur, semoga dalam pelaksanannya ke depan tidak menemui kedala yang berarti”. ungkapnya.
Hadir dalam kesempatan ini Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya Dr. Ikhsan, S.Psi, MM didampingi Kabid. Ketenagaan Dispendik Surabaya Ir. Yusuf Masruh, MM dan Kepala UPTD-BPS Sukolilo Asmunik. Kadispendik Ikhsan mengatakan, ada 463 SD negeri di Surabaya. Tahun ini Dispendik menargetkan, seluruh SD negeri terjangkau program tersebut. Tahun depan targetnya giliran sekolah swasta. Kendati demikian, beberapa SD negeri di Sukolilo telah melakukan pengimbasan program Surabaya Mengajar ke sekolah-sekolah swasta di kawasan tersebut. ” Guru yang mendapat pelatihan dan pendampingan menularkan ilmunya kepada guru-guru di sekolah swasta,”. ungkapnya.(dikutip SINDO (27/11) (Humas Dispendik Surabaya)