Dinda Mellynia Shavira tampak sedikit ragu ketika mengajukan pertanyaan seputar rapor online kepada Kasi Kurikulum Sekolah Dasar Dispendik Surabaya Munaiyah, M. Pd, sementara M. Aris Oktavianto sang juru kamera tengah berkonsentrasi penuh memegangi video kameranya agar tidak goyang.
Kedua siswa kelas XI asal SMK Prapanca 2 tersebut tengah melaukan wawancara dan pengambilan gambar dalam rangakan lomba jurnalistik Teenizen Journalism dengan tema “ Sparkling Surabaya” yang diselenggarakan Dharma Wanita Persatua (DWP) Kota Surabaya bersama Dispendik Surabaya dan BIOS TV.
“Besok Rabu (22/02) merupakan hari terakhir penyerahan video, oleh karena itu kami mengejar deadline untuk liputan sehingga proses editing dapat segera dilakukan”, tutur Aris. Selasa (21/02).
Terkait rapor online Munaiyah menjelaskan bahwa sudah empat tahun sekolah-sekolah di Surabaya menerapkan rapor online, ide pembuatan rapor online didasari atas kebakaran di salah satu sekolah pada tahun 2013 lalu yang melenyapkan dokumen-dokumen penting, sehingga dibutuhkan sebuah sistem database siswa ditambah lagi dengan munculnya kurikulum 2013 yang membutuhkan banyak penilaian pada setiap kompetensi dasar (KD) di setiap mata pelajaran.
“Rapor online meruapakan salah inovasi yang pernah mendapatkan penghargaan dari Kemdikbud dan kemudian di pusat dikembangkan menjadi E-Rapor”.
Mantan Pengawas SD tersebut menambahkan bahwa tidak hanya rapor online, hampir semua layanan pendidikan di Dispendik telah menggunakan rapor online, selama kurun waktu 4 terakhir ini Dispendik telah berhasil mengembangkan 19 inovasi program pendidikan yang berbasis online. Sembilan belas inovasi program pendidikan di Surabaya, diantaranya Profil Sekolah, Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Sekolah (SIPKS), Seleksi Calon Kepala Sekolah, Jurnal Online, Surabaya Belajar, Multimedia Pembelajaran, Rapor Online, Try Out Online, PPDB Online, Sahabat Dispendik, Klinik Kurikulum, Kenaikan Pangkat Online, Tantangan Membaca 2015, P2KGS, Profil LKP dan PKBM, Aplikasi Gaji Online, JOSS (Jejaring Obrolan Siswa Surabaya), UNBK 100 persen, dan perijinan online.
Sementara itu, Badarudin, S. Sos guru pembimbing broadcasting SMK Prapanca 2 yang turut mendampingi kedua siswa tersebut melakukan wawancara ke Dispendik berharap agar hasil karya siswanya dapat meraih prestasi dalam lomba jurnalisme, sehingga dapat memotivasi para siswa untuk terus berkarya dalam dunia perfilman, tidak hanya di Surabaya kalau perlu bahkan hingga ketingkat internasional. (Humas Dispendik Surabaya)