Selasa (12/09) esok menjadi hari yang tidak terlupakan bagi Abdul Rohman Fauzan. Siswa kelas IX SMPN 3 Surabaya ini bakal mengikuti Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini bekerja seharian. Hal itu setelah Wali Kota perempuan pertama di Kota Pahlawan menantang ratusan pelajar SMP dalam acara Surohope dan Shareoboyo di Gedung Siola, Sabtu (09/09) lalu.
Fauzan memang berani menerima tantangan orang nomor satu di Surabaya ini. Saat Risma melontarkan tantangan tersebut hampir seluruh siswa semuanya terdiam. Tidak ada yang berani mengacungkan tangan sebagai tanda kesanggupan. Namun, hanya Fauzan menjawab tantangan Risma dengan berani dan tegas. “Rasa penasaran menjadi seorang pemimpin akhirnya terkabul,” kata Fauzan.
Pria berkacamata ini memang bercita-cita ingin menjadi Presiden. Lantaran alasan itulah Fauzan menyanggupi tantangan Wali Kota dua periode ini. Rencananya ia akan satu mobil bersama Risma. Mulai berangkat dari kediaman pribadi yakni pukul 05.00 hingga selesai.
Fauzan mengaku tertarik ikut bekerja Walikota Surabaya karena penasaran. Apalagi, ketika Risma menjadi pembicara, sempat berkata para siswa SMP tidak akan kuat mengikuti kerjanya. Meskipun sudah tua, Risma selalu kerja sampai malam. “Saya jadi penasaran dan ingin mengetahui langsung aktivitas seorang pemimpin,” ujarnya.
“Saya akan siapkan pikiran dan tenaga serta buku catatan selama ikut Bu Risma,” tegasnya. Dia mengaku sudah mengetahui cara kerja walikota dari media massa. “Yang paling berkesan saat Bu Risma memarahi perusak tanaman di Taman Bungkul dulu,” imbuhnya.
Selain menambah ilmu tentang kepemimpinan, Fauzan berencana menuliskan pengalaman bersama walikota itu ke dalam sebuah buku. Dengan begitu, pengalamannya bisa diketahui banyak orang. “Bu Risma sudah menginspirasi banyak orang dan seorang pemimpin yang mandiri. Pengalaman saya nanti akan saya catat,” katanya.
Kepala Dispendik Surabaya Ikhsan berpesan agar Fauzan tidak menyia-nyiakan momen langka itu. Pengalaman yang bisa berguna seumur hidup. “Nanti dia bisa belajar bagaimana Bu Risma bekerja. Bukan lagi teori, melainkan praktik langsung yang tidak didapat di sekolah,” terangnya.
Ikhsan menjelaskan, Fauzan bisa belajar tentang kerja keras dari figur walikota, disiplin, manajemen waktu, dan lain sebagainya. “Mudah-mudahan setelah seharian ikut Bu Wali, bisa mengubah dirinya dan mampu memotivasi guru dan teman-temannya di sekolah maupun luar sekolah lain,” tandasnya. (Humas Dispendik Surabaya)