Foto : Pelaksanaan UNBK SMP/MTs Surabaya beberapa waktu lalu
Keberhasilan Surabaya dalam menggelar 100 persen Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) SMP/MTs beberapa waktu lalu turut diimbangi dengan prestasi diluar dugaan.
Hasil UN SMP Kota Surabaya meraih lompatan peringkat cukup tinggi tahun ini. Jika tahun sebelumnya menduduki peringkat 15 dari 38 kabupaten/kota se–Jatim, tahun ini menduduki peringkat empat (4).
Kota Malang menempati posisi pertama dengan total nilai 252,99, posisi kedua Kota Madiun dengan 251,18, posisi ketiga Kota Blitar dengan nilai 240,51, keempat Kota Surabaya.
“Kami naik peringkat,” kata Kabid Sekolah Menengah Dinas Pendidikan (Dispendik) Surabaya Sudarminto, ketika menerima Daftar Kolektif Hasil Ujian Nasional (DKHUN) SMP/MTs se Jatim, siang tadi Kamis (24/05/2018) di Dinas Pendidikan Provinsi Jatim.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim Saiful Rachman mengutarakan ahun ini jumlah peserta UN jenjang SMP/MTs se Jatim sebanyak 592.372 siswa. Rinciannya, jenjang SMP berjumlah 408.089 siswa, sedangkan jenjang MTs berjumlah 184.283 siswa.
Untuk lembaga penyelenggara UN ada 4.500 lembaga SMP. Sebanyak 3.719 lembaga SMP menyelenggarakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK), sisanya 881 lembaga Ujian Nasional berbasis Kertas dan Pensil (UNKP). Pada jenjang MTs, total ada 3.488 lembaga menyelenggarakan UN. 3.486 lembaga menggunakan UNBK, sementara 2 lembaga sisanya UNKP.
Ia menambahkan, salah satu cara membuat siswa serius dalam menghadapi UN adalah mengembalikan UN sebagai syarat kelulusan. Saiful menjelaskan, beberapa waktu lalu Kemendikbud sudah mewacanakan hal tersebut. “Saya berharap hal itu tidak terjadi. Jika itu terjadi, dampaknya akan serius dan membuat semua pihak harus kerja keras. Mulai dari kepala dinas, kepala sekolah, serta guru,” tandasanya. (Humas Dispendik Surabaya)