Pentingnya peranan guru dalam mendidik anak agar menjadi para generasi emas yang tangguh serta memiliki kepribadian yang baik dibutuhkan sebuah adanya dorongan serta motivasi yang kuat. Oleh karena itu, profesi guru sebagai seorang pendidik tidak boleh dianggap remeh, terutama menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang sebentar lagi akan bergulir.
Pada kesempatan ini, Wali Kota Surabaya Tri Rismahirini mengemukakan jumlah penduduk Surabaya berkisar tiga juta jiwa merupakan sebuah pasar potensial bagi laju perkembangan arus globalisasi, oleh karena itu untuk mencetak sumber daya manusia (SDM) berkualitas dan dapat bersaing dengan negara- negara lain, fungsi serta peran guru menjadi amat sangat penting karena merekalah yang nantinya aan mencetak para calon generasi emas bangsa yang tangguh serta berkualitas.
Risma –panggilan akrab wali kota- menambahkan, para siswa jangan hanya diberi kemampuan intelektual saja namun juga harus diberi kemampuan lainnya seperti mengasah kemampuan di bidang non akademis.
Kemampuan mengajarkan cara berkomunikasi yang baik, tidak malu, mampu meyakinkan, serta fisik yang kuat dapat dijadikan modal para siswa untuk meraih masa depan yang lebih baik. Untuk mendapatkan fisik yang kuat, anak-anak setiap pagi dapat diajak untuk senam pagi bersama ataupun aktifitas kegiatan lainnya yang membuat mereka senang dan sehat.
“Anak usia SD harus diberi kegembiraan, dengan begitu mereka akan lebih semangat untuk mengikuti pelajaran”, tutur Risma dalam Rapat Kerja Kepala SD/MI di aula Sawunggaling Lt.6 gedung Pemkot Surabaya, kemarin (02/09).
Wali kota juga menyebut Pemkot Surabaya bertekad mengangkatk kesejahteraan para guru. Tekad itu diwujudkan berupa rencana menaikkan anggaran bantuan operasional daerah (Bopda). Wali kota menyebut sudah mengintrusikkan Kepala Dispendik untuk meng-goal kan rencana tersebut. Menurut wali kota, penting untuk memastikan guru bisa sejahtera sehingga mereka bisa tenang dalam mengajar.
“Saya ingin kesejahteraan guru meningkat. Karena saya ingin panjenengan tenang mengajar. Sebab, bagaimana bisa memberikan yang terbaik kalau unsure domestik belum jelas,” sambung wali kota terbaik ketiga dunia 2014 oleh The World Mayor Prize ini.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya, Ikhsan menegaskan, Dispendik memiliki program untuk meningkatkan kompetensi guru di Kota Pahlawan. Program peningkatan kompetensi guru tersebut diawali dengan pemetaan terhadap kemampuan guru. Berdasarkan pemetaan tersebut, bisa diketahui guru tersebut masih membutuhkan penguatan kemampuan di bidang apa. “Dari situ kita bisa menyiapkan pelatihan dan pendampingan penguatan kompetensi. Intinya, melalui program ini, kita bantu para guru untuk mengenali kompetensi dirinya,” ujar Ikhsan.
Dijelaskan Ikhsan, program penguatan kompetensi guru ini memiliki banyak manfaat. Untuk para guru, mereka akan bisa memahami kurangnya di mana sehingga bisa memperbaiki dan efeknya juga positif kepada murid yang diberi materi. Selama ini, pelatihan untuk para guru masih bersifat umum. Semisal mengubah pola pikir (mindset) guru, mengembangkan potensi anak dan juga strategi mengajar yang disesuaikan siswa. “Anak-anak bila diajari oleh guru yang menguasai materi, tentunya hasilnya akan lebih baik. Sementara bagi guru, dengan mengikuti penguatan kompetensi, diharapakan ketika mengikuti Ujian Kompetensi Guru (UKG), hasilnya jadi lebih baik karena sudah menguasai materinya,” jelas mantan Kepala Bapemas KB Kota Surabaya ini. (Humas Dispendik Surabaya)