Ratusan petugas operator sekolah mulai dari tingkat SD hingga SMP, pagi tadi Senin (27/02) memadati hall Lt. 2 Gedung Wanita Surabaya, mereka datang guna mengikuti rapat koordinasi yang digelar Dinas Pendidikan Kota (Dispendik) Surabaya.
Dalam sambutanyya, Kepala Dispendik Surabaya Dr. Ikhsan, S. Psi, MM mengungkapkan bahwa dalam mengelola pendidikan hal yang paling utama adalah mengorganisir sistem database.
Sejak lima tahun Dispendik telah melahirkan beberapa inovasi tentang sistem database tersebut sebut saja mulai dari profil sekolah kemudian berkembang menjadi rapor online, SIPKS, try out online, gaji online, perijinan online, hingga PPDB online membutuhkan adanya dukungan para operator sekolah guna menunjang berjalannya sistem tersebut.
“Sistem tersebut di buat untuk mempermudah sekolah dalam melakukan pengelolaan terhadap program-program pendidikan baik yang ada baik program dari pusat maupun daerah”.
Ikhsan menjelaskan bahwa melalui kegiatan ini juga sekaligus disosialisasikan menu inputing data siswa miskin pada aplikasi profil sekolah. Menu tersebut dipergunakan untuk mendata para siswa yang berasal dari keluarga miskin (gakin) di sekolah masing-masing baik yang telah menerima kartu perlindungan sosial (KPS), memiliki SKTM ataupun yang belum mendapatkannya.
Untuk yang belum mendapatkannya sekolah dapat melakukan survey dan pengecekan kemudian apabila layak dapat dimasukkan ke dalam sistem tersebut, sehingga kedepannya nanti bantuan yang diberikan dapat tepat sasaran.
Sementara itu, Sekretaris Dispendik Drs. Aston Tambunan, M. Si menerangkan bahwa dibutuhkan komitmen bersama dari semua pihak untuk bersama-sama memajukan pendidikan. Menurutnya, Surabaya kini telah menjadi panutan daerah-daerah lain sebagai baromter dan inspirasi pendidikan nasional.
“Banyak dari daerah-daerah lain yang belajar pendidikan ke Surabaya, oleh karena itu jangan puas sampai disini namun pelayanan terhadap pendidikan harus lebih ditingkatkan”, pungkas Aston. (Humas Dispendik Surabaya)