Pengembangan sekaligus peningkatan mutu pendidikan terus dilakukan oleh sekolah-sekolah di Surabaya guna mewujudkan sekolah kawasan yang bermutu dan berkualitas pada setiap wilayah. Kepedulian terhadap menjaga kelestarian lingkungan merupakan salah satu program andalan SMAN 22 dalam mewujudkan sekolah adiwiyata mandiri. Sabtu (13/12), SMAN 22 adakan kegiatan family gathering sekaligus pencanangan sekolah adiwiayata, acara tersebut dihadiri oleh para guru beserta keluarga di lingkungan SMAN 22.
Kepala SMAN 22 Drs. Kariyanto menerangkan kegiatan family gathering ini merupakan salah satu bentuk wujud rasa syukur telah terselesaikannya pelatihan dan pendampingan kurikulum 2013. “Selama kurang lebih empat minggu berturut-turut para guru dilatih tentang kurikulum 2013”.
Kariyanto menambahkan meskipun sekolahnya masih belum bisa menjadi yang terbaik dalam meraih sekolah adiwiyata, namun tekat dan semangat yang kuat oleh para guru, siswa dan warga sekolah diharapkan mampu mewujudkan hal tersebut.
“Dengan potensi yang ada, kami berharap kedepannya nanti dapat menjadi sekolah adiwayata mandiri”, imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota (Dispendik) Surabaya Dr. Ikhsan, S. Psi, MM mengungkapkan bahwa melalui program pengembangan pendidikan di setiap kawasan, setiap wilayah nantinya akan mempunyai sekolah yang memiliki potensi masing-masing, sehingga kedepannya nanti tidak ada lagi sekolah favorit di wilayah tertentu.
Ikhsan menambahkan melalui berbagai program yang telah berhasil di kembangkan SMAN 22 diharapakan menjadi motivasi bagi sekolah-sekolah lainnya untuk turut bersama-sama memajukan mutu dan kualitas pendidikan di Surabaya.
Acara family gathering ditutup dengan pencanangan sekolah adiwiyata yang ditandai dengan penanaman pohon Kadispendik Ikhsan bersama para kepala SMAN 15 Drs. Chairil, kepala SMAN 5 Sri Widiati dan komite SMAN 22 yang turut hadir dalam kegiatan ini. (Humas Dispendik Surabaya)