Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya melakukan sosialisasi Ujian Nasional (UN) tahun pelajaran 2019/2020 jenjang SMP/MTs dan Paket B (setara SMP) kepada kepala sekolah serta proktor dan teknisi, Selasa (04/02/2020). Sosialisasi dibagi dua tempat. Untuk kepala sekolah dan kepala PKBM dilaksanakan di Aula SMPN 13 Surabaya, sementara proktor dan teknisi di kantor Dispendik Surabaya.
Kepala Dispendik Kota Surabaya Supomo berkesempatan membuka langsung sosialisasi di SMPN 13 Kota Surabaya. Menurut dia, UN atau UN Berbasis Komputer bukan hal baru bagi seluruh kepala sekolah jenjang SMP/MTs dan Kepala PKBM. Apalagi, pada tahun-tahun sebelumnya sudah melaksanakan hal tersebut.
“Karena sudah berpengalaman, tentunya punya evaluasi. Kelemahannya apa, kesalahan tahun lalu di mana, sehingga tahun ini dapat dipersiapkan sebaik mungkin,” kata Supomo, yang didampingi Kabid Sekolah Menengah Sudarminto dan Tim UNBK dari Pusat Asesmen dan Pembelajaran Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Handaru Catu Bagus.
Mantan Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Surabaya ini melanjutkan, bila menemui kendala di lapangan, jangan gugup maupun galau. Apalagi, UNBK sudah dilakukan berulang-ulang. “Kalau ada gangguan nonteknis dapat dibicarakan. Yang penting, niatan kita ini melaksanakan UN dengan jujur, transparan, serta baik,” ungkapnya.
Dia pun meminta sekolah senantiasa mengecek komputer, tempat ujian, jaringan, dan lain sebagainya yang berkaitan dengan UNBK. “Kalau persiapan bagus, tidak ada lagi yang tidak bisa berjalan dengan baik. Mudah-mudahan ujian berjalan baik dan anak-anak kita menjadi orang yang bermanfaat,” jelasnya.
Pada kesempatan ini, Tim UNBK dari Pusat Asesmen dan Pembelajaran Kemendikbud, Handaru Catu Bagus mengatakan, jadwal terdekat dalam rangka pemantapan UNBK adalah geladi bersih.
“Tanggal 21 Februari mendatang merupakan batas waktu pemasukan data infrastruktur dan peserta. Kemudian tanggal 22 Februari adalah jadwal pengaturan sesi. Selanjutnya tanggal 23-27 Februari adalah proses di kementerian,” terangnya.
Handaru menjelaskan, tujuan diadakannya geladi bersih ini melihat apakah aplikasi berjalan dengan baik. Kemudian memantau infrastruktur di pusat dan sekolah berfungsi dengan baik, serta melihat apakah tim pelaksana pusat, helpdesk, proktor, dan panitia sekolah sudah memahami tugas dan tanggung jawabnya.
“Geladi bersih ini juga bertujuan untuk mengenalkan bentuk soal-soal asesmen kompetensi minimum (AKM) kepada siswa dan guru-guru,” tandasnya. (Humas Dispendik Surabaya)