Mengakhiri kegiatan pembelajaran sebelum liburan Hari Raya, pada Rabu, 29 Mei 2019 SMPN 51 Surabaya secara resmi meluncurkan salah satu karya literasi di SMP Negeri 51 Surabaya yakni Majalah Starlisa. Majalah sekolah ini merupakan salah satu wadah bagi warga sekolah untuk menyalurkan karya tulis berupa artikel, puisi, esai, tips, TTS, kegiatan, serta informasi menarik lainnya dalam bentuk tulisan.
Starlisa merupakan kependekan dari Sarana Literasi Arek Lima Satu. Dengan adanya majalah sekolah ini diharapkan akan memotivasi dan memudahkan siswa dalam mengembangkan bakatnya dalam berliterasi.
Pada terbitan perdana ini, majalah sekolah Starlisa diresmikan langsung oleh Kepala SMP Negeri 51 Surabaya, Sulastri. Dalam kata sambutannya, Sulastri berpesan agar siswa menjadikan majalah sekolah ini sarana literasi dengan baik.
“Majalah sekolah ini merupakan salah satu capaian prestasi SMP Negeri 51 Surabaya dalam program literasi, karena tidak semua sekolah mempunyai majalah sekolah. Meskipun sekolah kita di daerah pinggiran, tetapi kita sudah bisa menerbitkan majalah sekolah yang menjadi kebanggan kita semua”, seru mantan guru Bahasa Indonesia SMP Negeri 28 Surabaya yang disambut tepuk tangan para siswa.
Majalah Starlisa ini digawangi oleh Ketua Redaksi bernama Shavilla Kelas VIII-A, yang juga Ketua OSIS Spenlisa. Shavilla mengungkapkan sangat senang dengan adanya majalah sekolah di SMPN 51 Surabaya.
“Karena majalah Starlisa itu lebih easy reading lebih menarik dibaca, dari bahasa penyampaiannya juga anak muda banget, ada halaman berwarna dan banyak gambar serta ilustrasinya,” ujarnya.
Sementara itu, salah satu pembina redaksi Starlisa, Ahmad Zainudin, menyampaikan bahwa majalah ini harus terus maju ke depannya, lebih kaya lagi konten dan informasinya, serta bisa terus konsisten terbit secara rutin. Dengan adanya majalah sekolah ini banyak karya siswa dan siswi lebih terakomodasi lagi sehingga mendapatkan tempat untuk diapresiasi dan bisa lebih luas lagi manfaatnya.
“Ayo…, menulis itu gampang! Kuncinya, Kalian mau mencoba dan mencoba terus atau tidak, itu masalahnya,” ajak guru Bahasa Indonesia, yang juga Ketua MGMP Bahasa Indonesia SMP Negeri Kota Surabaya. (Humas Dispendik Surabaya)