UNICEF telah menutup forum bertajuk Growing Up Urban Summit 2018 yang menghadirkan Wali kota, gubernur dan pakar tata kota dari 10 kota di Asia Timur dan Pasifik. Forum internasional yang baru pertama digelar itu telah mendiskusikan banyak hal tentang indikator-indikator dan perumusan Kota Ramah Anak.
Sebelum forum ditutup, Direktur UNICEF Asia Timur dan Pasifik Karin Hulshof berjanji dua hal kepada wali kota, gubernur dan para pakar yang hadir dalam forum itu. Pertama, UNICEF siap bekerja sama dengan semua pihak, termasuk koleganya di New York untuk meninjau kembali indikator-indikator inisiatif kota ramah anak yang sesuai di abad ke-21. “Jika kita bertemu lagi kelak, kita juga bisa membahas dengan mendalam mengenai sejumlah indikator-indikator kota ramah anak ini,” kata Karin, Rabu (09/05/2018).
Sedangkan janji yang kedua, lanjut dia, UNICEF akan merangkum semua catatan yang telah didiskusikan selama dua hari pertemuan di Surabaya. Selanjutnya, hasil rangkuman itu akan dikirimkan kembali ke kota-kota yang ikut forum itu untuk membangun kota yang lebih ramah anak. “Dalam waktu dua bulan ini, kami akan rangkum dan kirim kembali kepada anda, supaya anda dan pimpinan anda bisa membangun kota yang lebih ramah anak. Kalau anda tahu saya, saya tidak pernah ingkar dalam berjanji,” tegasnya.
Menurut Karin, UNICEF dan beberapa kota yang tergabung dalam forum itu akan terus bekerjasama lebih erat di masa yang akan datang, terutama untuk bersama-sama membangun kota ramah anak. Ia menjelaskan bahwa diskusi di Surabaya selama dua hari ini menunjukkan bahwa masih diperlukan banyak data, pengetahuan dan investasi keuangan untuk anak.
“Saya sangat senang pertemuan ini bisa menciptakan diskusi antara kita semua dalam mengambil langkah ke depannya. Saya ucapkan terimakasih kepada Bu Risma dan warga Surabaya yang telah ramah menyambut kami selama berada di Surabaya, tanpa adanya dedikasi dari Bu Risma, acara ini tidak akan tercapai,” imbuhnya.
Selama berada di Surabaya, delegasi dari UNICEF dan wali kota serta gubernur ini diberi kesempatan untuk menikmati keindahan Kota Surabaya di beberapa tempat. Awalnya, mereka dihibur dengan penampilan dan atraksi para peserta Surabaya Vaganza. Mereka juga sempat naik Suroboyo Bus, menikmati keindahan Sungai Kalimas lalu mlaku-mlaku nang Tunjungan.
Selain itu, mereka juga sempat berkunjung ke Kampung Lawas Maspati, lalu dilanjutkan berkunjung ke Puspaga, Command Center 112, dan Coworking Space atau koridor yang terletak di lantai 3 Gedung Siola. Di koridor ini, mereka disambut dengan musik gamelan yang ditabuh oleh para pelajar Surabaya.
Sementara itu, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini melalui video singkatnya menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh peserta, terutama UNICEF yang telah menggelar forum yang sangat membanggakan di Kota Surabaya. Ia berharap, pertemuan ini menjadi awal untuk melakukan pertemuan-pertemuan selanjutnya demi membicarakan keamanan dan keberlanjutan kota ramah anak.
“Kami berharap, ini bukan yang terakhir kali kita bertemu, mungkin di lain waktu dan lain kesempatan, kita bisa bertemu kembali untuk membicarakan hal yang sama, yaitu keamanan dan keberlanjutan bagaimana kita membangun anak-anak kita yang akan menjadi penerus seluruh bangsa dan negara kita semua,” kata dia.
Pada kesempatan itu, Wali Kota Risma juga menyampaikan mohon maaf kepada seluruh peserta apabila dalam penyambutannya ada yang kurang berkenan. “Atas nama warga Kota Surabaya, saya mengucapkan mohon maaf dan terimakasih, dan sampai jumpa kembali di lain waktu dan kesempatan yang berbeda,” pungkas Wali Kota Risma disambut tepuk tangan yang meraih dari peserta yang mengikuti forum itu. (Humas Dispendik Surabaya)