Jelang berlangsungnya Inisiasi Surabaya Resik Narkoba sekaligus merupakan awal uji coba implementasi kurikulum anti narkoba di berbagai sekolah Surabaya, Dinas Pendidikan (Dispendik) bersama BNN Kota Surabaya melakukan review/evaluasi terhadap modul-modul pembelajaran anti narkoba sebelum diterjunkan di lapangan. Evaluasi modul anti narkoba tersebut berlangsung tadi (28/05) di gedung aula kantor Dispendik Surabaya.
Sekretaris Dispendik Drs. Aston Tambunan, M. Si menerangkan evaluasi modul ini menjadi penting karena jika terdapat kekurang materi atupun konten yang kurang cocok dapat segera langsung di benarkan sehingga nantinya meminimalisir kesalahan cetak. Tim penyusun materi (kurikulum) berasal dari guru-guru SMP, SMA, SMK dan tim BNN.
“Buku panduan yang disusun oleh tim nantinya akan dikoreksi terlebih dahulu oleh tim MGMP, apakah isi silabus dan RPP sudah relevan? Adakah yang akan ditambah atau dikurangi sebelum buku panduan dicetak?”, tutur Aston.
Aston menambahkan oleh karena itu tim MGMP diundang adalah untuk merevisi buku panduan yang dibuat oleh tim, yang terdiri dari silabus, RPP, buku panduan dan materi pokok serta power point.
Buku kurikulum Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) SMP terdiri dari mata pelajaran anti narkoba (PAI, PKn, B. Indonesia, Matematika, IPA, IPS, B. Inggris, Seni Budaya, Prakarya, B. Daerah), panduan BK, OSIS, UKS, panduan ekstrakurikuler, panduan ekstrakurikuler dan lingkungan sekolah.
Kurikulum P4GN SMA terdiri dari mata pelajaran anti narkoba (Agama, PPKN, B. Indonesia, Matematika, Biologi, Geografi, Ekonomi, Sosiologi, Antropologi, Seni Budaya, Penjas, B. Inggris, Materi Pokok), panduan BK, OSIS, UKS, panduan ekstrakurikuler, serta panduan ekstrakurikuler dan lingkungan sekolah.
Dan, buku panduan kurikulum P4GN SMK terdiri dari mata pelajaran anti narkoba (Kimia, Listrik, Materi Pokok), panduan BK, OSIS, UKS, panduan ekstrakurikuler, dan panduan ekstrakurikuler dan lingkungan sekolah.
Sementara itu, I Danang S S. Ranindita dari BNNP Jatim mengungkapkan setelah dilakukan evaluasi perbaikan maka secara simbolis nantinya buku tersebut akan diserahkan oleh Kepala BNN RI Komjen. Anang Iskandar kepada Walikota Surabaya Dr. (HC). Ir. Tri Rismaharini. Penyerahan tersebut menandai Inisiasi Surabaya Resik Narkoba sekaligus menjadi awal diterapkannya kurikulum anti narkoba yang pertama di Indonesia.
Tidak hanya itu, Inisiasi Surabaya Resik Narkoba akan dihadiri oleh lebih dari 10.000 pelajar dari berbagai jenjang pada tanggal 9 Juni 2015 mendatang di Gedung Jatim Expo Internasional. (Humas Dispendik Surabaya)