Tak hanya peningkatan mutu secara akademis saja, namun peningkatan kualitas aqidah para guru juga terus ditingkatkan oleh Dinas Pendidikan Kota Surabaya (Dispendik) guna mempersiapkan generasi emas berkarakter.
Siang tadi (21/08/2018) sebanyak 600 guru agama islam SD se-Surabaya ikuti Tahsin (memperindah dan memperbaiki bacaan Al-Quran). Acara yang berlangsung di Gedung Wanita Surabaya tersebut dibuka oleh Kadispendik Surabaya Ikhsan.
Ketua KKG PAI (Kelompok Kerja Guru Pendidikan Agama Islam) Zainal Abidin menuturkan Tahsin Al-Quran ini terbagai menjadi tiga tahap, pertama yakni para guru mengerjakan soal pre test terlebih dahulu kemudian dilanjutkan dengan tes lafal Al-Quran baru yang terakhir adalah pos test.
“Ini bertujuan guna meningkatkan kemampuan membaca Al-Quran secara baik dan benar bagi guru-guru agama Islam di Surabaya”, ujar Zainal.
Sementara itu, Kadispendik Surabaya Ikhsan menyampaikan guru agama di masing-masing sekolah mempunyai peran yang penting dalam menjaga akhlak para siswa. Setelah mengikuti program Tahsin Al-Quran ini diharapkan para guru mampu mengimbaskan Ilmu yang didapat kepada para siswa.
Ia menjelaskan, penguatan keimanan dan ketaqwaan bagi guru dan siswa telah berjalan melalui program PAAGER (Penguatan Aqidah dan Akhlak Generasi Emas Surabaya) JANGKAR (JAmaah, NGaji, KAtaman Al– QuR’an) oleh sebab itu para guru harus berteman baik dengan guru mata pelajaran (mapel) lainnya sehingga program-program tersebut bisa dititipkan dalam rangka menjaga aqidah anak-anak Surabaya.
“Menempa anak SD itu ibarat kita sebagai tukang besi, karena usia-usia saat itu adalah sedang membara-baranya sehingga jika salah tempa maka akan berpengaruh bagi perkembangan siswa dalam meraih keberhasilan”, ujar mantan Kepala Bapemas dan KB Kota Surabaya tersebut.
Ikhsan menambahkan acara yang berlangsung selama dua hari yakni tanggal 21 dan 24 Agsutus 2018 itu diharapkan mampu menyiapkan pelajar Surabaya 20 tahun mendatang menjadi pemimpin-pemimpin bangsa yang memiliki akhlak mulia. (Humas Dispendik Surabaya)